CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Kamis, 07 Januari 2010

Manufakturing Offshore


Kali ini pengen cerita – cerita tentang sistem manufaktur dan assembly, kebetulan saya bekerja di Perusahaan manufaktur (lebih tepatnya konstruksi) bangunan offshore terbesar di Dunia dari amrik. Mengingat posisi saya sekarang sebagai admin aplikasi pengukur produktifitas proyek. Sehingga sedikit banyak mengetahui dan sedikit berkecimpung di dalamnya.
Produk kami hasilkan adalah sebuah bangunan offshore(sistem pengeboran dan penyedotan migas di tengah laut), seperti gambar di atas, yang akan dipasang di laut.
Kalau anda belum tau, proses untuk menghasilkan ini sangat panjang, dan berlansung berdasar prosedur yang ketat. Pembangunan sebuah deck (offshore) lebih kurang dikerjakan hampir 2 tahun.
Sistem manufaktur yang terjadi adalah sebuah berikut :
a. Perencanaan, ini adalah proses yang agak rumit, merencanakan aktifitas-aktfitas yang akan dilakukan dan diarrange berapa jumlah orang dan jumlah jam kerja untuk melakukan aktifitas tersebut. Ilmu perkiraan dan data statistik sangat banyak digunakan di tahap ini.
Seorang planner (perencana) harus konsen pada pergerakan progress aktual dengan progress plan. Sehingga nantinya pekerjaan dan aktifitas selesai sesuai dengan jadwal. Karena tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari jadwal adalah sebuah prestasi di mata Client kami. Setiap akhir pekan, kita melakukan monitoring progress secara berkala.
b. Drawing
Sebuah gambar engineering diproduce dari drawing engineering company, biasanya ini ditentukan oleh client, kita menerima dalam bentuk matang dan dipecah2 sesuai dengan kebutuhan. Dan setalah disetujui oleh client dokumen ini akan didistribusikan ke bagian shop sebagai dasar pengerjaan.
Sistem revisi atau perubahan menjadi masalah di dalam tahap ini. Karena barang yang diolah adalah barang yang solid, seperti besi-besi, pipa-pipa dengan semua ukuran. Sehingga cukup kerepotan jika barang sudah diolah, tetapi datang revisi untuk merubah bentuk pipa. Kejadian ini akan menambah jam kerja dan mengurangi produktifitas.
c. Procurement
Proses ini juga menentukan, banyak kasus yang terjadi di tahap ini. Karena tidak semua barang yang kita cari pasti ada, sehingga vendor-vendor dari segala penjuru dunia. Kadang2 barang itu hanya diproduksi hanya oleh 1 perusahaan saja di dunia ini. Strategi pengadaan dan pemilihan barang yang bagus dan menekan biaya pembelian adalah sesuatu keputusan yang baik.
d. Fabrikasi
Setelah barang datang dan available, barang2 tadi siap untuk diolah sesuai dengan gambar dan rencana yang dibuat. Product yang dibuat berupa bagian2 yang nantinya akan disambung2kan kembali di tahap berikutnya. Fabrikasi ini mempunyai tahapan2 proses. Misalkan pada fabrikasi pipa, kebutuhan pipa bisa dibentuk lengkung, sambungan, melingkar atau apapun bentuk sesuai dengan gambar model.
Karena proses ini melibatkan besi dan sambungan, sehingga bahaya jika sebuah las (weld) antar pipa tidak erat. Oleh karena itu perlu proses NDT untuk memeriksa apakah kualitas weld bagus atau tidak.
Proses fabrikasi inilah yang dihitung produkstifitasnya, kami komit untuk melakukan fabrikasi sesuai dengan pesanan dan sebaik kualitas yang telah ditentukan client.
Produk fabrikasi yang sudah selesai akan menjadi bahan baku pada proses Installasi.
e. Installasi
Begitu juga proses installisasi ini, proses ini mempunyai beberapa tahapan untuk memasang bagian2 yang terpisah2 hasil dari fabrikasi. Untuk menyambung satu dengan yang lain juga membutuhkan pengelasan antar pipa2. Proses ini dipisah2kan menjadi beberapa proses, sehingga pekerjaan bisa diatur dan dimanage.
Produktifitas setiap proses di installisasi ini dihitung juga berdasarkan aktual berapa proses yang sudah selesai pada sebuah produk.
f. Offshore
Setelah bangunan yang dipasang dionshore sudah siap, bangunan dikirim dengan sebuah kapal pengangkut deck ke tengah laut. Banyak teknik pemasangan deck ini, yang terbaru adalah pemasangan langsung dari kapal, sehingga memakan waktu yang singkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar