CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Sabtu, 09 Januari 2010

Kontrak Migas di Ambalat Bisa Diperpanjang Jika Ada Perang



Pak Purnomo Berkomentar : "Sejumlah kontraktor migas yang mengelola wilayah kerja di sekitar Ambalat ramai-ramai mengajukan perpanjangan kontrak".Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, kontrak mereka bisa diperpanjang jika sampai terjadi perang di lokasi itu.

"Kegiatan eksplorasi bisa saja diperpanjang apabila di dalam prosesnya ada hal-hal di luar kemampuan mereka yang menyebabkan mereka nggak bisa eksplorasi. Misalkan kalau kita tandatangan PSC (Production Sharing Contract) ada komitmen 3 tahun, kemudian tiba-tiba tahun kedua, di luar kemampuan mereka, misalnya ada perang, ada gangguan, dan sebagainya," kata Purnomo disela-sela rapat dengan Komisi VII di gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/6/2009).

Sejumlah kontraktor yang mengajukan perpanjangan kontrak adalah Chevron dan ENI. Kontrak Chevron di East Ambalat berakhir 2010 sementara ENI mengajukan perpanjangan kontrak di lapangan Aster dan Ambalat Pukat.

Sebelumnya BP Migas sudah merekomendasikan agar pemerintah memperpanjang kontrak Chevron di East Ambalat. Namun nampaknya rekomendasi ini belum sampai ke meja menteri.

"Itu masih diproses di bawah. Masih dilihat kegiatan di lapangan. Sekarang kadang-kadang kegiatan di lapangan meningkat. Kegiatan antara kapal perang Malaysia dan Indonesia meningkat," katanya.

Meski saat ini situasi di Ambalat sedang memanas, Purnomo meminta agar para kontraktor tetap beraktivitas seperti biasa. Hal ini karena secara hukum Ambalat merupakan wilayah resmi Indonesia.

"Mereka menyatakan bagaimana ini kan daerah perbatasan, kita bilang terus saja kalau perlu dikawal. Kegiatan pencarian minyak tidak boleh berhenti karena kalau berhenti nanti akan terlambat lagi produksi minyaknya. Jalan terus karena ini wilayah kita. Ini bukan daerah sengketa, bukan daerah tumpang tindih," katanyahttp://m.detik.com

Cara Menemukan Minyak

Ada berbagai macam cara : observasi geologi, survei gravitasi, survei magnetik, survei seismik, membor sumur uji, atau dengan educated guess dan faktor keberuntungan.

Survei gravitasi : metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang disebabkan perbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi.

Survei magnetik : metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi yang disebabkan perbedaan properti magnetik dari bebatuan di bawah permukaan.

Kedua survei ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas seperti misalnya suatu cekungan (basin). Dari hasil pemetaan ini, baru metode seismik umumnya dilakukan.

Survei seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang diarahkan untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah sekitarnya. Oleh berbagai lapisan material di bawah tanah, gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkap oleh alat receivers sebagai pulsa tekanan (oleh hydrophone di daerah perairan) atau sebagai percepatan (oleh geophone di darat). Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital menjadi sebuah peta akustik bawah permukaan untuk kemudian dapat diinterpretasikan.

Aplikasi metode seismik :

  1. Tahap eksplorasi : untuk menentukan struktur dan stratigrafi endapan dimana sumur nanti akan digali.
  2. Tahap penilaian dan pengembangan : untuk mengestimasi volume cadangan hidrokarbon dan untuk menyusun rencana pengembangan yang paling baik.
  3. Pada fase produksi : untuk memonitor kondisi reservoir, seperti menganalisis kontak antar fluida reservoir (gas-minyak-air), distribusi fluida dan perubahan tekanan reservoir.

Asyik, Sudah Ada Biopremium!

Kalau pengen ikutan menghemat bahan bakar fosil, boleh coba ini : biopremium. Ini bahan bakar campuran antara premium dan minyak nabati. Dan sekarang sudah tersedia di beberapa SPBU di Jakarta. Berani mencoba?

Biopremium sebenarnya agak terlambat keluar. Sebelumnya Pertamina sudah mengeluarkan biopertamax dan biodiesel. Biopremium Pertamina, mencampurkannya dengan etanol (sejenis alkohol yang terbuat dari ampas tebu). Komposisinya 98% premium, 2% etanol .

Biopremium sendiri baru ada di Jakarta, minggu lalu.Sebelumnya kota Surabaya dan Malang sudah terlebih dahulu menikmati biopremium ini. Dan belum semua SPBU di Jakarta menyediakan biopremium. Daftar SPBU Pertamina yang sudah menyediakan biopremium : Jl. Abdul Muis ; Jl. Industri Raya Kemayoran - keduanya di Jakarta Pusat. Lalu Jl. Rasuna Said, Jakarta Selatan dan Jl. Pramuka Raya, Jakarta Timur.

Kalau tidak ada halangan, minggu ini Pertamina akan menambah lagi 9 SPBU yang menyediakan biopremium, antara lain yang terletak di Jakarta Pusat : Jl. Tanah Abang II ; Jl. KH Mas Mansyur ; Jl. Kramat Raya dan Jl Pramuka.

Apakah biopremium bisa merusak mesin mobil/motor? Menurut abang penjualnya (Pertamina) sih tidak. Ya jelas saja, dia yang jual. Tapi simak pendapat yang aku kutip dari harian Kontan, 21/8 : "Itu sama saja dengan premium biasa. Jadi kita harus dukung program itu," kata Johnny Darmawan, Presdir PT Toyota Astra Motor. Dan dari pencarian sumber di paman Google, juga mengatakan demikian. Jadi ok-lah pakai biopremium.

Akupun mulai beralih menggunakan biopremium. Sekarang motorku akan sering terisi dengan biopremium. Harganya pun sama dengan premium biasa Rp 6.000,00/liter. Tetapi paling tidak ikutan menghemat BBM dari fosil sebesar 2%.

Apalagi biopremium ini berasal dari limbah pabrik gula, yaitu ampas tebu (etanol). Pabrik gula banyak sekali di pulau Jawa, dan sering kali ampasnya tidak termanfaatkan malah mencemari lingkungan. Kalau dimanfaatkan untuk campuran biopremium, berarti kan mengurangi limbah dari pabrik gula.


Jumat, 08 Januari 2010

Jenis Sumur Pemboran

Ada berapa macam jenis sumur ?

Di dunia perminyakan umumnya dikenal tiga macam jenis sumur :

Pertama, sumur eksplorasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk menentukan apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.

Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur konfirmasi (confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang berbeda di sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan.

Ketiga, sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor di suatu lapangan minyak yang telah eksis. Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari lapangan tersebut.

Istilah persumuran lainnya :

  • Sumur produksi : sumur yang menghasilkan hidrokarbon, baik minyak, gas ataupun keduanya. Aliran fluida dari bawah ke atas.
  • Sumur injeksi : sumur untuk menginjeksikan fluida tertentu ke dalam formasi (lihat Enhanced Oil Recovery di bagian akhir). Aliran fluida dari atas ke bawah.
  • Sumur vertikal : sumur yang bentuknya lurus dan vertikal.
  • Sumur berarah (deviated well, directional well) : sumur yang bentuk geometrinya tidak lurus vertikal, bisa berbentuk huruf S, J atau L.
  • Sumur horisontal : sumur dimana ada bagiannya yang berbentuk horisontal. Merupakan bagian dari sumur berarah.

Kamis, 07 Januari 2010

Sistem Keselamatan Produksi


Sistem keselamatan/keamanan produksi didalam industri minyak dan gas bumi adalah sangat memegang peranan penting dimana menyangkut aspek peralatan dan manusia, telah diterangkan pada bahagian sebelumnya faktor lain yang sangat terkait misalnya kehilangan jam kerja ataupun kehilangan aset perusahaan, oleh karena itu disini akan dibahas secara simpel/dasar masalah-masalah tersebut diatas.Di dalam industri minyak dan gas bumi atau dikenal dengan hydrokarbon, untuk proses produksi dibutuhkan alat-alat produksi misalnya seperti :

• Wellhead/ X-Mas Tree (Kepala Sumur).

• Test Separator (Bejana Pemisah).

• Pipeline (Pipa penyalur).

• Well Subsurface Equipment (Peralatan Bawah Sumur).Peralatan fasilitas produksi seperti yang tersebut diatas berguna sebagai alat transportasi minyak dari reservoir ke fasilitas permukaan, dipisahkan dengan separator dan dibersihkan lalu diukur dan dikirim melalui jalur pipa ke tempat lain. 1. Wellhead dan X-Mas TreeWellhead / X-Mas Tree (Kepala Sumur) adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk:

• Memisahkan/menahan rangkaian casing & tubing.

• Memisahkan tekanan annulus yang satu dengan yang lain.

• Memisahkan tekanan annulus dengan tubing.

• Tempat duduk X-mas tree, yang terdiri dari rangkaian beberapa valve seperti SV 1(Safety Valve 1), SV2, MV (Master Valve) dan Top Valve.Mengatur/mengontrol aliran pada waktu aliran fluida produksi dan tekanan dari dalam reservoir.Biasanya di kepala sumur ini dipasang alat-alat keselamatan untuk menjamin dalam pengoperasiannya, seperti alat-alat monitor tekanan (pressure gauge), ini perlu dikenal sebelum membuka ataupun menutup valve-valve tersebut (lihat gambar-gambar wellhead & X-Mas Tree).Seorang operator produksi biasanya bekerja di daerah kepala sumur senantiasa memperhatikan prosedur-prosedur kerja, sebelum dan sesudah menutup salah satu valvenya. Yang perlu diperhatikan didalam bekerja di lapangan minyak adalah bekerja dengan Tekanan dan Temperatur Tinggi.Sehingga perlu diperhatikan setiap aktifitas yang berkaitan dengan alat-alat produksi dan dapat membahayakan keselamatan pekerja itu sendiri. Perhatikan instruksi ataupun prosedur kerja yang telah dibuat oleh pegawai yang berwenang agar senantiasa mematuhinya, apabila ingin melakukan diluar instruksi ataupun prosedur mintalah ijin atau petunjuk dari pegawai yang berwenang. Jangan sekali-sekali membuka & menutup valve di kepala sumur tanpa prosedur kerja ataupun ijin dari atasan yang berwenang.2. Test Separator (Bejana Pemisah Fluida)Adalah suatu suatu bejana yang berfungsi untuk memisahkan gas, fluida minyak, kondesat dan air.

Ada 2 macam separator adalah sebagai berikut :

• 2 phase separator.2 phase separator berguna untuk memisahkan semua cairan dari gas.

• 3 phase separator.3 phase separator berguna untuk memisahkan gas, air dan minyak.

Ada 3 jenis separator adalah sebagai berikut (lihat gambar separator):

• Separator Horizontal.

 Biasanya digunakan untuk memisahkan minyak dengan gas yang mempunyai GOR tinggi (Gas Oil Ratio/Perbandingan Gas dan Minyak).

 Digunakan untuk kapasitas pemisahan yang besar.

 Mudah pemasangannya.

 Baik untuk menerima aliran yang stabil.

• Separator Vertikal.

 Biasanya digunakan untuk pemisahan minyak dengan GOR yang rendah.

 Baik untuk menerima aliran yang relatif tidak stabil.

 Mudah dibersihkan.

 Pemasangannya tidak memerlukan tempat yang luas

• Separator Spherical ( Bulat).

 Intermediate dari kedua diatas

 Lebih padu dari tipe yang lain.

 Kapasitas surge cairan dan ruang pemisah yang terbatas.Dengan mengenal peralatan-peralatan untuk menangani proses hydrokarbon di sebuah proses industri perminyakan sangat besar pengaruhnya seperti :

• Perbedaan atau persamaannya dalam pegunaan alat alat tersebut mengenal fungsi dari Main separator, test separator dan auxillary separator dsb

• Perbedaan nama-nama dari separator adalah sangat memegang peranan penting pada saat bekerja dengan aman/safe di proses fasilitas produksi hydrokarbon baik untuk lapangan gas atau minyak.Bekerja di bejana yang mempunyai tekanan & temperatur tinggi, harus tetap mematuhi aspek keselamatan didalam pengoperasiannya. Tekanan separator biasanya tinggi dan dilengkapi oleh suatu valve yang dikenal Pressure Safety Valve (PSV) yang fungsinya melepaskan tekanan yang berlebihan yang telah diset apabila terjadi di separator tersebut.Telah diterangkan di atas bahwa mengenal dan mengetahui secara pasti fungsi dan kegunaannya dari peralatan produksi adalah hal penting dalam pencegahan kecelakaan, apabila seseorang diberi tugas untuk memonitor atau mengoperasikan peralatan separator, yang perlu diperhatikan adalah

• Tekanan di dalam alat tersebut,

• Maximum tekanan,

• Temperatur kerjayang diijinkan sesuai standard desain peralatan tersebut.3. PipelinePipeline adalah suatu alat transportasi/alat penyalur untuk mengirim fluida atau gas dari satu tempat ketempat lainnya.

• Pipa lepas-pantai (Offshore pipelines) :Berfungsi untuk mentransfer kandungan hydrokarbon (Gas alam, Minyak bumi, kondesat dan air) dari satu proses anjungan minyak ke anjungan minyak lainnya atau sebaliknya ke tempat penyimpanan baik di lepas pantai ataupun didarat.

• Pipa penyalur di darat (Onshore pipelines) :Sama fungsinya adalah penyalurkan kandungan hydrokarbon (Gas alam, Minyak bumi, kondesat dan air) dari satu lapangan minyak ketempat penyimpanan atau dari satu daerah kedaerah lainnya.Pipa-pipa ini diklasifikasi berdasarkan dari arah mana aliran fluida mengalir di fasilitas produksi tersebut, sehingga dapat dibedakan sbb:

1. Incoming line (aliran masuk).

2. Outgoing line (aliran keluar).

3. Bidirectional (dapat digunakan untuk aliran masuk atau keluar).

4. Fasilitas PiggingDalam operasi perminyakan, pigging dilakukan secara berkala untuk membersihkan internal pipe dari kotoran kotoran (endapan-endapan lumpur) akibat proses industri ataupun sisa pengeboran minyak ataupun air yang terjebak akibat kontur dari tanah yang dapat mengakibatkan korosi, yang mengakibatkan bocornya pipa minyak ataupun gas yang dapat merugikan perusahaan dan mengancam keselamatan orang. Oleh karena itu perlu pipeline harus dibersihkan dengan pigging sehingga setiap ujung-ujung pipelines biasanya ada alat fasilitas yang disebut pig launcher (peluncur pig) dan pig receiver (penerima pig). Di dalam pengoperasian pigging, perlu mengenal alat-alat monitor untuk keselamatan yang terdapat di peluncur dan penerima pig dalam penggunaannya perlu diperhatikan tekanan & temperatur kerja sebelum ataupun sesudah meluncurkan pig.Yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan pigging adalah sebagai berikut :

1. Gambar skematik dari masing-masing pig launcher (peluncur) dan pig receiver (penerima).

2. Prosedur kerja pada saat akan memasukan pig (baik pig biasa ataupun pig khusus), bagian-bagian (valve/line) mana yang akan dibuka dan ditutup.

3. Ijin kerja yang harus disetujui dan diketahui oleh pertugas setempat yang berwenang baik pada saat peluncuran maupun penerimaan.

4. Tempat kerja yang memadai untuk melakukan pekerjaan.

5. Usahakan melakukan pigging pada waktu siang hari.

6. Adakan safety briefing/talk sebelum melakukan pekerjaan dan dihadiri oleh semua pihak terkait dan diketahui oleh petugas setempat yang berwenang dan bertanggung jawab ditempat tersebut.

7. Lakukan pemeriksaan ulang sebelum melakukan pigging kondisi alat-alat monitor tekanan dan temperatur, pig signal serta jenis pintu-pintu penutup-peluncur dan penerima dapt bekerja dengan baik.

8. Mengetahui media (gas/minyak/kondesat/air) di pipeline tersebut serta kandungan-kandungannya seperti H2S, CO2 dll.

9. Gunakan radio komunikasi yang akurat antara tempat peluncur maupun penerima.

10. Mempunyai hirarki satu komando yang bertanggung jawab.Pekerjaan pigging dilakukan termasuk dalam tugas pemeliharaan dan mempunyai jadwal tertentu menurut kebutuhannya tergantung terhadap media terkandung.

5. Perlengkapan Keselamatan pada Proses ProduksiBeberapa perlengkapan keselamatan yang mendasar pada proses produksi minyak akan dibicarakan berikut ini.

a. Subsurface EquipmentPemakaian dari Subsurface Equipment adalah suatu peralatan yang dipasang ditubing dibawah permukaan tanah untuk pencegahan aliran yang bertekanan abnormal apabila terjadi keadaan yang tidak dapat dikontrol baik disurface atau di subsurface sehingga dapat menyebabkan Blow-Out atau semburan liar di well head (kepala sumur).

pada lapangan minyak ataupun gas yang mempunyai tekanan reservoir yang tinggi.

Peralatan ini biasa disebut sebagai Sub-Surface Safety Valves (SSSVs) dan dipasang di dalam sumur minyak/gas didalam tubing produksi yang dalamnya bervariasi tergantung dari karakteristiknya reservoir.

SSSVs merupakan suatu alat pengaman yang sangat penting didalam suimur minyak dan gas bumi dan ini dipasang atas persyaratan oleh API RP14A, allat ini ditest dalam peride tertentu sesuai kebijakan perusahaan masing-masing. Ada 2 jenis SSSV yang dikenal yaitu :

1. Jenis flapper valves

2. Jenis Ball valves

Dari masing-masing jenis tersebut diatas mempunyai suatu keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri. Alat SSSV ini dipakai didalam sumur minyak atau gas bumi adalah sebagai alat pengaman demi keselamatan kerja baik untuk orang atau aset perusahaan dan biasanya peggunaan ini didalam standard API RP-14A.

Untuk SSSV biasanya sudah diset oleh perusahaan jasa perminyakan dan kontraktor untuk masalah ini biasanya sudah mengetahui cara-cara menanganinya.

b. Emergency Shutdown System (ESD)Kegunaan atau pemakaiannya :Sistim ESD selalu dipasang dan berguna apabila proses fasilitas produksi baik proses didarat ataupun anjungan minyak dilepas pantai mengalami situasi darurat ESD sistem adalah sebuah sistem untuk mematikan sistem produksi hydrokarbon dengan menarik tombol, dengan ditariknya tombol ESD bekerja secara tekanan angin (pneumatic) dan menutup semua valve yang dioperasikan dan mematikan seluruh sistem produksi baik itu anjungan lepas pantai ataupun proses fasilitas produksi didarat termasuk pemutusan listrik ke Reda Pump untuk beberapa field yang menggunakan sumersible pump, ESD sistem harus dapat dioperasikan setiap saat baik dalam kondisi pengeboran/ service ulang sumur atau dalam kondisi normal produksi.

Biasanya ESD dipasang di lokasi yang strategis seperti :

1. Landing Boat.

2. Helipad.

3. Proses fasilitis.

4. Dekat dengan driller box pada waktu pengerjaan sumur minyak/gas.

5. Setiap dek di tangga jalan keluar.

6. Dekat jalan keluar dari ruang tempat tinggal (living quarter).

7. Lokasi lain yang dirasakan perlu dipasang ESD.

Setelah mengenal bagian pokok dalam peralatan produksi dan bagaimana cara kerjanya, hal pokok yang perlu diperhatikan adalah peralatan tersebut harus memperhatikan jadwal inspeksi dan pemeliharaan tahunan agar senantisa dapat bekerja setiap saat apabila terjadi keadaan darurat (emergency situation) yang tiba-tiba. Sistem safety produiksi dirancang dan ditempatkan pada bagian-bagian yang telah diperhitungkan dan kemungkinan terjadinya tekanan & temperatur yang berlebihan dan ini harus tetap diperhatikan oleh seluruh pekerja apabila bekerja dilapangan minyak & gas bumi.Di dalam pemakaian alat safety produksi ada juga yang menggunakan alarm sebagai signal atau tanda-tanda apabila terjadi kondisi tidak normal, baik itu overpressure atau underpressure. Peralatan sistem safety produksi dirancang untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat merugikan baik perusahaan maupun manusia. Dan perlu mengenal safety faktor yang sudah ditentukan didalam buku-buku referensi seperti API RP-14A,B,C,D, ANSI, NACE, AWS dsb.Sebagai seorang pekerja dibidang perminyakan perlu mengutamakan faktor-faktor keselamatan kerja dan selalu sigap dan waspada akan kondisi kerja kita dan apabila menemukan kondisi abnormal dilingkungan kerjanya agar segera menghubungi petugas setempat yang berwenang untuk mengambil tindakan pencegahan sedini mungkin agar tidak merugikan pekerja dan perusahaan tersebut. Mintalah petunjuk kerja kepada petugas setempat yang berwenang, apabila bekerja ditempat yang belum terbiasa, jangan ambil tindakan sendiri yang belum dimengerti benar. Gunakan alat keselamatan diri atau pelindung perorangan apabila bekerja disetiap tempat di fasilitas produksi Kegunaan kursus dasar ini sangat penting untuk setiap pekerja dilapangan minyak dan gas bumi serta mempunyai dasar pengertian yang sama terhadap alat-alat produksi dan bagian-bagiannya yang terlibat dalam aktivitasnya dan ini perlu dilihat dari segi keselamatan kerja yang mempengaruhi reputasi dimana ia ditempatkan bekerja. Kursus ini dilihat dari segi Keselamtan kerja dan untuk mengetahui lebih detail mengenai alat-alat produksi akan ada kursus tentang dasar-dasar pengetahuan alat produksi minyak dan gas bumi.

Offshore Industry


Hidup layak, cukup sandang, pangan dan papan serta memiliki kendaraan adalah dambaan setiap orang. Hal tersebut tidaklah menjadi persoalan bagi mereka-mereka keturunan orang kaya, anak-anak pejabat yang begitu dilahirkan semua kebutuhan sudah tersedia di depan mata. Akan tetapi bagaimana bagi kita-kita yang kurang beruntung, yang berasal dari keluarga miskin dan sederhana, bisakah kita menikmati kehidupan yang layak ditengah ketatnya persaingan hidup sa’at ini? Bisakah isteri kita menghidangkan makanan empat sehat lima sempurna setiap harinya?. Bisakah kita memiliki rumah?.
Bisakah kita memberikan pendidikan bermutu kepada putera-puteri kita?. Bisakah kita mempunyai mobil...? Bisakah kita mempunyai tabungan untuk hari tua..? Bisakah kita menunaikan ibadah haji?. Bisakah...bisakah……dan seterusnya…? Jawaban saya untuk pertanyaan-pertanyan tersebut diatas adalah BISA meskipun tidak mudah, memang. Salah satu caranya dengan Bekerja di Lepas Pantai. Yaitu pada anjungan-anjungan minyak, pengeboran (drilling rig), barges konstruksi lepas pantai seperti pemasang pipa dan lain sebagainya.
Kenapa bekerja di lepas pantai? Jawabannya karena perusahaan minyak dan gas yang beroperasi di lepas pantai memberikan gaji yang layak bagi para karyawannya. Apalagi perusahaan asing yang beroperasi di luar negeri. Sebagai ilustrasi, seorang Rigger di atas barge pemasangan pipa lepas pantai yang notabene hanyalah seorang pekerja kasar biasa bisa mendapatkan penghasilan lebih dari seribu dollar Amerika perbulan. Ataupun seorang pesuruh kantor (Office Boy) gajinya mencapai delapan ratus dollar Amerika setiap bulannya. Gaji yang diterima tersebut utuh, karena semua kebutuhan selama bekerja ditanggung oleh perusahaan. Juga ongkos pulang pergi, tidak perduli dari negara mana sang pekerja berasal, semua biaya akan ditanggung oleh perusahaan.
Apa itu lepas pantai?
Berbicara mengenai lepas pantai secara otomatis pikiran kita akan tertuju kepada industri minyak dan gas yang berada di lepas pantai. Tidak tahu kenapa begitu, meskipun pada dasarnya lepas pantai itu pengertiannya sangat luas sekali, yaitu laut yang berada di pinggiran pulau atau benua.
Industri minyak dan gas lepas sendiri terdiri dari bermacam-macam jenis seperti pencarian sumber-sumber minyak/gas yang dilakukan dengan kapal seismic yang memancarkan gelombang radio kedalam kerak bumi di dasar lautan. Pengeboran yang mengunakan drilling rig maupun drilling ship. Pembangunan instalasi minyak / gas seperti pemancangan tiang anjungan (jacket) pendirian anjungan maupun pemasangan pipa bawah laut yang biasa disebut dengan pipelaying.
Seiring dengan meroketnya harga minyak dunia, saat ini perusahaan minyak dan gas lepas pantai dunia berlomba-lomba mencari ladang baru. Perusahaan pemasangan instalasi perminyakan tumbuh berkembang seperti jamur di seluruh dunia.
Kalau beberapa tahun yang lalu hanya terapat beberapa buah perusahaan saja yang bercokol di Asia, kini telah bertambah begitu banyaknya.
Bagaimana mendapatkan pekerjaan di lepas pantai?
Ini adalah pertnayaan yang gampang-gampang sulit untuk di jawab, sebab tidak seperti personil kapal niaga yang dengan mudah di dapat dengan cara merekrut lulusan akademi pelayaran yang bertebaran di mana-mana. Tenaga kerja lepas pantai tidak memiliki perguruan tinggi yang khusus untuk itu. Tetapi karena sifatnya pengerjaan proyek yang sama seperti di daratan maka personilnya terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Ada tenaga surveyor, kapten kapal, ispektur pengelasan, isinyur lapangan, operator kran, dokter, tenaga administrasi, safety officer, bagian gudang, catering , mekanik, tukang listrik, radio operator dan tenaga-tenaga kasar seperti rigger dan sebagainya.
Gampang mendapatkan pekerjaan di lepas pantai kalau kita sudah pengalaman di bidangnya. Biasanya perusahaan-perusahaan perekrut akan menyimpan data-data pekerja lepas di dalam data base mereka. Kadangkala seorang pekerja yang memang handal pada bidangnya, sulit untuk mendapatkan waktu liburan, karena beliau selalu diminta untuk kembali ke lokasi kerja.
Sulit mendapatkan pekerjaan di lepas pantai karena perusahaan-perusahaan tidak merekrut orang yang belum berpengalaman. Sebab dengan alasan biaya transportasi yang tinggi, biaya asuransi dan efisiensi kerja pihak perusahaan selalu mencari tenaga-tenaga siap pakai.
Meskipun demikian, peluang bagi pemula tidak tertutup sepenuhmya. Kadang-kadang dalam keadaan mendesak, perusahaan terpaksa harus merekrut dan melatih tenaga baru untuk proyek mereka. Ataupun kalau kita mempunya kenalan yang sudah ‘mempunyai nama’ di sebuah perusahaan dia dapat merekomendasi dan membimbing kita. Selain itu, bagi mereka-mereka yang nekad membuat cv palsu dengan mencantumkan pengalaman-pengalaman fiktif bisa saja mereka di terima, akan tetapi hal ini sangat riskan karena resiko PHK dan caci maki berada di depan mata.
Terbakar seperti lilin
Setelah mendapatkan pekerjaan di lepas pantai tidak serta merta kehidupan menjadi lebih baik, akan tetapi banyak hal-hal dan tantangan-tantangan yang harus di hadapi. Hal yang paling mendasar adalah mengatasi rasa jenuh, karena kalau kontrak anda tiga bulan, sebulan maka selama sembilan puluh hari anda harus melewatinya di tengah-tengah lautan dengan sistim kerja dua belas jam per hari. Disana juga anda akan mendapati intrik-intrik dan politik-politik yang berkembang demi mempartahankan eksistensi dan promosi. Diskriminasi juga terdapat disana, seperti fasilitas-fasilitas dan bahkan urusan perut, biasanya orang-orang bule ataupun yang berasal dari negara-negara maju mendapat perhatian lebih dari pada kita yang berasal dari negara-negara berkembang yang mereka klasifikasikan sebagai TCN (third country nationality).

Kinds Of Well and Rig in Petroleum


Dalam dunia perminyakan, macam-macam sumur terbagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Sumur Eksplorasi (Wildcat) merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk menentukan keterdapatan minyak dan gas pada lokasi yang masih baru.
2.Sumur Konfirmasi (Confirmation Well), merupakan sumur yang digunakan untuk memastikan apakah hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan. Sumur ini akan dilakukan pemboran di lokasi sekitar sumur eksplorasi.
3.Sumur Pengembangan (Development Well) merupakan sumur yang dibor pada suatu lapangan minyak yang telah ada. Sumur ini memiliki tujuan untuk mengambil hidrokarbon secara maksimal di lapangan yang telah ada.Dalam hal sumur perminyakan, juga dikenal adanya beberapa istilah mengenai sumur itu sendiri, yaitu:
1.Sumur Produksi, merupakan sumur yang mampu menghasilkan minyak bumi, gasbum, maupun keduanya. Dan memiliki aliran fluida dari bawah ke atas.
2.Sumur Injeksi, merupakan sumur yang digunakan untuk menginjeksi fluida tertentu ke dalam formasi dan memiliki aliran fluida dari atas ke bawah.
3.Sumur Vertikal, merupakan sumur yang lurus dan memanjang secara vertikal.
4.Sumur Berarah (Deviated Well, Directional Well), merupakan sumur yang secara geometri tidak memiliki bentuk yang lurus vertikal, melainkan dapat berbentuk S, J, maupun L.
5.Sumur Horizontal, merupakan sumur yang memiliki bagian yang berarah horizontal, dan merupakan bagian dari sumur berarah.Dalam pembuatan sumur dalam dunia perminyakan tidak dapat dilepaskan dari alat yang dinamakan dengan Rig. Rig itu sendiri merupakan serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor suatu sumur atau pengakses sumur. Rig itu dicirikan dengan adanya menara yang terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk menaikan dan menurunkan pipa-pipa tubular pada sumur.
Pengertian Rig sebenarnya alat atau sarana untuk melakukan pengeboran. Ada beberapa type rig. Yang utama adalah Rig darat dan Rig laut. Rig darat cuma ada 1 macam saja, sedangkan Rig Laut ada 6 macam, salah satunya rig yang berada di perairan dangkal (submersible rig). Kehidupan disini bisa sangat menyenangkan dan bisa juga sangat membosankan, tergantung masing-masing individu membawa diri. Karena kehidupan di tempat ini jauh dari peradaban manusia, biasanya telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti televisi, audia-video, gymnast, ect. Bahkan di Rig mewah ada kolam renang dan saunanya. Tergantung para operator yang sanggup menyewa rig-rig seperti itu.
Berdasarkan lokasinya. Rig itu sendiri terbagi atas dua macam, yaitu:
1. Rig Darat (Land Rig), merupakan rig yang beroperasi di daratan dan dibedakan atas rig besar dan rig kecil. Pada rig kecil biasanya hanya digunakan untuk pekerjaan sederhana seperti Well Service atau Work Over. Sementara itu, untuk rig besar bisa digunakan untuk operasi pemboran, baik secara vertikal maupun direksional. Rig darat ini sendiri dirancang secara portable sehingga dapat dengan mudah untuk dilakukan pembongkaran dan pemasangannya dan akan dibawa menggunakan truk. Untuk wilayah yang sulit terjangkau, dapat menggunakan heliportable.
2.Rig Laut (Offshore Rig), merupakan rig yang dioperasikan di atas permukaan air seperti laut, rawa-rawa, sungai, danau, maupun delta sungai.Dari Rig Laut (Offshore Rig) sendiri terbagi atas berbagai macam jenis berdasarkan kedalaman air yaitu:
1.Swamp Barge: merupakan jenis rig laut yang hanya pada kedalaman maksimum 7 meter. Dan, sangat sering dipakai pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig jenis ini dilakukan dengan cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan dengan cara mengisi Ballast Tanksnya dengan air. Pada rig jenis ini, proses pengeboran dilakukan setelah rig duduk didasar dan Spud Cannya tertancap didasar laut.
2. Tender Barge, merupakan jenis rig laut yang sama dengan model Swamp Barge, namun dipakai pada kedalaman yang lebih dalam lagi.
3.Jack Up Rig, rig jenis ini menggunakan platform yang dapat mengapung dengan menggunakan tiga atau empat kakinya. Kaki-kaki pada rig ini dapat dinaikan dan diturunkan, sehingga untuk pengoperasiannya semua kakinya harus diturunkan hingga ke dasar laut. Kemudian, badan dari rig ini diangkat hingga di atas permukaan air dan memiliki bentuk seperti platform. Untuk melakukan perpindahan tempat, semua kakinya harus dinaikan dan badan rignya akan mengapung dan ditarik menggunakan kapal. Pada operasi pengeboran menggunakan rig jenis ini dapat mencapai kedalaman lima hingga 200 meter. Rig ini terdiri dari barge yang ditopang oleh beberapa kaki baja. Rig ini terapung atau digusung ke lokasi. Pada lokasi yang telah ditentukan. Crew rig akan mengoperasikan kaki-kaki baja rig ini turun hingga menyentuh dasar laut. Setalah kaki-kaki baja tersebut mantap menjejakkan ke dasar laut, kemudian barge akan dinaikkan hingga beberapa meter diatas permukaan air laut.
4.Drilling Jacket, merupakan jenis rig yang menggunakan platform berstruktur baja. Pada umumnya memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut dangkal maupun laut tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan Rig Jack Up maupun Tender Barge.
5.Semi-Submersible Rig, jenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan model rig yang mengapung (Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hull atau semacam kaki. Rig ini dapat didirikan dengan menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap diatas permukaan laut. Dengan menggunakan Thruster (semacam baling-baling) yang berada disekelilingnya, dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan dengan menggunakan komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis dan pada level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig ini sering dipakai pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90 hingga 750 meter.
6.Drill Ship, merupakan jenis rig yang bersifat mobile dan diletakan di atas kapal laut, sehingga sangat cocok untuk pengeboran di laut dalam (dengan kedalaman lebih dari 2800 meter). Pada kapal ini, didirikan menara dan bagian bawahnya terbuka ke laut (Moon Pool). Dengan sistem Thruster yang dikendalikan dengan komputer, dapat memungkinkan sistem ini dapat mengendalikan posisi kapalnya. Memiliki daya muat yang lebih banyak sehingga sering dipakai pada daerah terpencil maupun jauh dari daratan. Rig ini juga jenis rig terapung. Rig ini seperti kapal-kapal kebanyakan, cuma sudah dimodifikasi beberapa bagiannya sehingga berfungsi sebagai rig. Di tengah kapal, biasanya didirikan menara dan di bagian bawahnya terbuka ke laut (moon pool). Drill ship adalah rig mobile yang paling sering digunakan untuk pengeboran sumur-sumur explorasi yang jauh dari daratan.
Berdasarkan fungsi-fungsi dari rig itu sendiri, dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1.Drilling Rig, merupakan rig yang digunakan untuk melakukan proses pemboran pada sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru, maupun memperdalam sumur lama.
2.Workover Rig, rig ini memiliki fungsi untuk melakukan penutupan sesuatu terhadap sumur yang telah ada, misalnya berupa perawatan, perbaikan, penutupan, dan sebagainya.Komponen-komponen pada rig itu sendiri pada umumnya terbagi menjadi lima dalam bagian besar, yaitu:
1.Hoisting System, secara umum komponen terdiri dari Drawworks (kadang disebut Hoist), Mast atau Derrick, Crown Block, Traveling Block, dan Wire Rope (Drilling Line). Hoisting System berfungsi untuk menurunkan dan menaikan tubular (pipa pemboran, peralatan completion, atau pipa produksi) untuk keluar dan masuk lubang sumur.
2.Rotary System, merupakan komponen dari rig yang berfungsi sebagai pemutar pipa-pipa di dalam sumur. Pada pemboran konvesional, pipa pemboran (Drill Strings) memutar mata-bor (Drill Bit) untuk penggalian sumur.
3.Circulation System, komponen ini memiliki fungsi berupa mensirkulasikan fluida pemboran untuk keluar dan masuk ke dalam sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem sirkulasi ini meliputi antara lain: pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar dan masuk ke dalam sumur, dan pompa rendah digunakan untuk mensirkulasikan lumpur di permukaan. Kemudian, peralatan untuk mengkondisikan lumpur: Shale Shaker: berfungsi untuk memisahkan “solid” hasil pemboran (Cutting) dari lumpur, Desander: berfungsi untuk memisahkan pasir, Degasser: berfungsi untuk mengeluarkan gas, Desilter: berfungsi untuk memisahkan partikel padat berukuran kecil.
4.Blowout Prevention System, komponen ini berfungsi untuk mencegah terjadinya Blowout (meledaknya sumur di permukaan dikarenakan adanya tekanan tinggi dari dalam sumur). Pada komponen ini bagian yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang terdiri atas berbagai macam katup (Valve) dan dipasang di kepala sumur (Wellhead).
5.Power System, komponen ini berupa sumber tenaga yang berfungsi untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya menggunakan mesin diesel berkapasitas besar. Pada sebuah rig untuk Power Systemnya, tergantung dari ukuran dan kedalaman sumur yang akan di capai, biasanya akan membutuhkan satu atau lebih Prime Mover. Pada rig besar biasanya memiliki tiga atau empat buah, bersama-sama mereka membangkitkan tenaga sebesar 3000 atau lebih Horsepower. Dan, tenaga yang dihasilkan juga harus dikirim ke komponen rig yang lain.

Titik Eksploitasi



Banyak cara atau metode untuk melihat sejauh mana kegiatan eksplorasi itu sudah dilakukan pada suatu daerah. Apakah masih tergolong unexplored (immature), belum dieksplorasi; ataukah daerah itu fully explored (matured) sudah jenuh di eksplorasi, ataukah daerah itu memang tidak layakdi eksplorasi dan patut ditinggalkan.
Pada umumnya setiap perusahaan migas akan mencapai titik kulminasi riset atau berpikirnya ketika akan melakukan pengeboran. Ya, pengeboran dilakukan untuk menguji apakah riset-riset sebelumnya memiliki peluang (chance) yang bagus untuk memperoleh migas dibawah sana.
Diatas itu peta yang menunjukkan peta suatu daerah. Apa yang anda lihat ? Yups itu peta Amrik, tetapi warna biru itu apa, hayo ? Kalau saya detailkan gambarnya maka yang anda lihat adalah seperti dibawah ini :

Syistem Konstruksi Pondasi Rig


Rig adalah peralatan yang mesti kita temukan pada setiap perusahaan oil & gas (Kontraktor production sharing), alat ini di gunakan untuk melakukan pengeboran guna memperoleh minyak dan gas, dimana titik pengeboran ini selanjutnya disebut well. Gas dan minyak yang diproduksi dari well ini selanjutnya disalurkan pada pabrik untuk dikelola lebih lanjut.

Konstruksi Rig, Berupa space frame yang terbuat dari baja dilengkapi dengan tower yang meyerupai menara yang berfusi sebagai fasilitas untuk memasang tubing atau casing saat pengeboran. tower ini bertumpu pada platform dengan elevasi tertentu dimana diatas platform ini terdapat banyak fasilitas termasuk tempat peristirahatan, karena pada platform ini proses pengeboran dilakukan serta dimonitor.
Platform ini bertumpu pada bantalan baja yang disebut dengan subbase structure yang terbuat dari plat-plat baja, sub base structure ini lah yang berfunsi mentransfer beban ke pondasi atau tanah. Struktur dari sub base ini dirancang kaku sehingga mampu menyalurkan semua beban diatasnya.

Total load saat opersai dari konstrusi rig berkisar 100 ton, mengingat konstruksinya yang cukup berat maka pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Disisi lain, Rig merupakan konstruksi yang bersifat portable dimana setelah melakukan pengeboran disatu lokasi maka rig akan dipindah kelokasi lain untuk melakukan pengeboran berikutnya. Karena sifatnya yang portable ini maka connection antara kepala pile sebagai pondasi terhadap sub base structure sebagai pile cap atau poor menjadi spesial.
Apa yang spesial?, design connection dari kepala pile terhadap sub base structure selaku pile cap dirancang sebagai roll dimana reaction loadnya hanya berupa vertical reaction. Pile hanya dirancang menahan beban vertikal.

Lho, trus gimana dengan gaya horisontal akibat angin atau gempa? mengingat bobot mati dari structure yang mencapai 1000 ton lebih maka, dari hasil analisis struktur diperoleh bahwa tidak ada beban tarik pada pile akibat haya horisontal akibat angin pada struktur Rig. Analisis struktur dilakukan menggunakan bantuan sofware Staad pro 2004.

Manufakturing Offshore



Kali ini pengen cerita – cerita tentang sistem manufaktur dan assembly, kebetulan saya bekerja di Perusahaan manufaktur (lebih tepatnya konstruksi) bangunan offshore terbesar di Dunia dari amrik. Mengingat posisi saya sekarang sebagai admin aplikasi pengukur produktifitas proyek. Sehingga sedikit banyak mengetahui dan sedikit berkecimpung di dalamnya.
Produk kami hasilkan adalah sebuah bangunan offshore(sistem pengeboran dan penyedotan migas di tengah laut), seperti gambar di atas, yang akan dipasang di laut.
Kalau anda belum tau, proses untuk menghasilkan ini sangat panjang, dan berlansung berdasar prosedur yang ketat. Pembangunan sebuah deck (offshore) lebih kurang dikerjakan hampir 2 tahun.
Sistem manufaktur yang terjadi adalah sebuah berikut :
a. Perencanaan, ini adalah proses yang agak rumit, merencanakan aktifitas-aktfitas yang akan dilakukan dan diarrange berapa jumlah orang dan jumlah jam kerja untuk melakukan aktifitas tersebut. Ilmu perkiraan dan data statistik sangat banyak digunakan di tahap ini.
Seorang planner (perencana) harus konsen pada pergerakan progress aktual dengan progress plan. Sehingga nantinya pekerjaan dan aktifitas selesai sesuai dengan jadwal. Karena tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari jadwal adalah sebuah prestasi di mata Client kami. Setiap akhir pekan, kita melakukan monitoring progress secara berkala.
b. Drawing
Sebuah gambar engineering diproduce dari drawing engineering company, biasanya ini ditentukan oleh client, kita menerima dalam bentuk matang dan dipecah2 sesuai dengan kebutuhan. Dan setalah disetujui oleh client dokumen ini akan didistribusikan ke bagian shop sebagai dasar pengerjaan.
Sistem revisi atau perubahan menjadi masalah di dalam tahap ini. Karena barang yang diolah adalah barang yang solid, seperti besi-besi, pipa-pipa dengan semua ukuran. Sehingga cukup kerepotan jika barang sudah diolah, tetapi datang revisi untuk merubah bentuk pipa. Kejadian ini akan menambah jam kerja dan mengurangi produktifitas.
c. Procurement
Proses ini juga menentukan, banyak kasus yang terjadi di tahap ini. Karena tidak semua barang yang kita cari pasti ada, sehingga vendor-vendor dari segala penjuru dunia. Kadang2 barang itu hanya diproduksi hanya oleh 1 perusahaan saja di dunia ini. Strategi pengadaan dan pemilihan barang yang bagus dan menekan biaya pembelian adalah sesuatu keputusan yang baik.
d. Fabrikasi
Setelah barang datang dan available, barang2 tadi siap untuk diolah sesuai dengan gambar dan rencana yang dibuat. Product yang dibuat berupa bagian2 yang nantinya akan disambung2kan kembali di tahap berikutnya. Fabrikasi ini mempunyai tahapan2 proses. Misalkan pada fabrikasi pipa, kebutuhan pipa bisa dibentuk lengkung, sambungan, melingkar atau apapun bentuk sesuai dengan gambar model.
Karena proses ini melibatkan besi dan sambungan, sehingga bahaya jika sebuah las (weld) antar pipa tidak erat. Oleh karena itu perlu proses NDT untuk memeriksa apakah kualitas weld bagus atau tidak.
Proses fabrikasi inilah yang dihitung produkstifitasnya, kami komit untuk melakukan fabrikasi sesuai dengan pesanan dan sebaik kualitas yang telah ditentukan client.
Produk fabrikasi yang sudah selesai akan menjadi bahan baku pada proses Installasi.
e. Installasi
Begitu juga proses installisasi ini, proses ini mempunyai beberapa tahapan untuk memasang bagian2 yang terpisah2 hasil dari fabrikasi. Untuk menyambung satu dengan yang lain juga membutuhkan pengelasan antar pipa2. Proses ini dipisah2kan menjadi beberapa proses, sehingga pekerjaan bisa diatur dan dimanage.
Produktifitas setiap proses di installisasi ini dihitung juga berdasarkan aktual berapa proses yang sudah selesai pada sebuah produk.
f. Offshore
Setelah bangunan yang dipasang dionshore sudah siap, bangunan dikirim dengan sebuah kapal pengangkut deck ke tengah laut. Banyak teknik pemasangan deck ini, yang terbaru adalah pemasangan langsung dari kapal, sehingga memakan waktu yang singkat.

Manufakturing Offshore


Kali ini pengen cerita – cerita tentang sistem manufaktur dan assembly, kebetulan saya bekerja di Perusahaan manufaktur (lebih tepatnya konstruksi) bangunan offshore terbesar di Dunia dari amrik. Mengingat posisi saya sekarang sebagai admin aplikasi pengukur produktifitas proyek. Sehingga sedikit banyak mengetahui dan sedikit berkecimpung di dalamnya.
Produk kami hasilkan adalah sebuah bangunan offshore(sistem pengeboran dan penyedotan migas di tengah laut), seperti gambar di atas, yang akan dipasang di laut.
Kalau anda belum tau, proses untuk menghasilkan ini sangat panjang, dan berlansung berdasar prosedur yang ketat. Pembangunan sebuah deck (offshore) lebih kurang dikerjakan hampir 2 tahun.
Sistem manufaktur yang terjadi adalah sebuah berikut :
a. Perencanaan, ini adalah proses yang agak rumit, merencanakan aktifitas-aktfitas yang akan dilakukan dan diarrange berapa jumlah orang dan jumlah jam kerja untuk melakukan aktifitas tersebut. Ilmu perkiraan dan data statistik sangat banyak digunakan di tahap ini.
Seorang planner (perencana) harus konsen pada pergerakan progress aktual dengan progress plan. Sehingga nantinya pekerjaan dan aktifitas selesai sesuai dengan jadwal. Karena tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari jadwal adalah sebuah prestasi di mata Client kami. Setiap akhir pekan, kita melakukan monitoring progress secara berkala.
b. Drawing
Sebuah gambar engineering diproduce dari drawing engineering company, biasanya ini ditentukan oleh client, kita menerima dalam bentuk matang dan dipecah2 sesuai dengan kebutuhan. Dan setalah disetujui oleh client dokumen ini akan didistribusikan ke bagian shop sebagai dasar pengerjaan.
Sistem revisi atau perubahan menjadi masalah di dalam tahap ini. Karena barang yang diolah adalah barang yang solid, seperti besi-besi, pipa-pipa dengan semua ukuran. Sehingga cukup kerepotan jika barang sudah diolah, tetapi datang revisi untuk merubah bentuk pipa. Kejadian ini akan menambah jam kerja dan mengurangi produktifitas.
c. Procurement
Proses ini juga menentukan, banyak kasus yang terjadi di tahap ini. Karena tidak semua barang yang kita cari pasti ada, sehingga vendor-vendor dari segala penjuru dunia. Kadang2 barang itu hanya diproduksi hanya oleh 1 perusahaan saja di dunia ini. Strategi pengadaan dan pemilihan barang yang bagus dan menekan biaya pembelian adalah sesuatu keputusan yang baik.
d. Fabrikasi
Setelah barang datang dan available, barang2 tadi siap untuk diolah sesuai dengan gambar dan rencana yang dibuat. Product yang dibuat berupa bagian2 yang nantinya akan disambung2kan kembali di tahap berikutnya. Fabrikasi ini mempunyai tahapan2 proses. Misalkan pada fabrikasi pipa, kebutuhan pipa bisa dibentuk lengkung, sambungan, melingkar atau apapun bentuk sesuai dengan gambar model.
Karena proses ini melibatkan besi dan sambungan, sehingga bahaya jika sebuah las (weld) antar pipa tidak erat. Oleh karena itu perlu proses NDT untuk memeriksa apakah kualitas weld bagus atau tidak.
Proses fabrikasi inilah yang dihitung produkstifitasnya, kami komit untuk melakukan fabrikasi sesuai dengan pesanan dan sebaik kualitas yang telah ditentukan client.
Produk fabrikasi yang sudah selesai akan menjadi bahan baku pada proses Installasi.
e. Installasi
Begitu juga proses installisasi ini, proses ini mempunyai beberapa tahapan untuk memasang bagian2 yang terpisah2 hasil dari fabrikasi. Untuk menyambung satu dengan yang lain juga membutuhkan pengelasan antar pipa2. Proses ini dipisah2kan menjadi beberapa proses, sehingga pekerjaan bisa diatur dan dimanage.
Produktifitas setiap proses di installisasi ini dihitung juga berdasarkan aktual berapa proses yang sudah selesai pada sebuah produk.
f. Offshore
Setelah bangunan yang dipasang dionshore sudah siap, bangunan dikirim dengan sebuah kapal pengangkut deck ke tengah laut. Banyak teknik pemasangan deck ini, yang terbaru adalah pemasangan langsung dari kapal, sehingga memakan waktu yang singkat.

Inovasi Terbaru Dari offshore




Invasi Terbaru Dari Offshore
Suatu inovasi teknologi kembali lahir dari salah satu kiblat teknologi lepas pantai, Norwegia. Sebuah perusahaan disain bangunan lepas pantai, Sevan Marine, telah berhasil mengembangkan konsep disain baru bernama Sevan Stabilized Platform (SSP) dengan feature utama struktur lambung (hull) berbentuk silindris. Konsep ini akan difungsikan sebagai anjungan pengeboran (driling platform) atau anjungan produksi (production platform) dan FPSO, khususnya untuk wilayah operasi di perairan sangat-dalam (ultra deepwater) dengan kondisi lingkungan yang sangat-ganas (ultra-harsh environment).Dengan demikian “pemain baru” dalam pasar struktur lepas pantai akan segera ikut meramaikan pentas dunia penambangan minyak dan gas, khususnya untuk aplikasi laut-dalam. Masih perlu waktu untuk membuktikan unjuk kerjanya atas “pemain-pemain lama” yang sudah cukup dikenal seperti jenis TLP, Spar maupun FPSO konvensional berbadan kapal (ship-shaped FPSO).Pada Bagian 1 (dari 2 tulisan) ini akan diuraikan dua karakteristik utama dari struktur jenis SSP ini yang menjadikannya berbeda dengan jenis lainnya dalam kelasnya, sekaligus sebagai ciri performansi utamanya. Pertama dari segi karakteristik strukturalnya dan kedua, dari karakteristik geraknya pada saat beroperasi. Disamping itu juga diuraikan beberapa kelebihan SSP dibandingkan dengan jenis Drill Ship dan Semisubmersible.Latar BelakangMunculnya konsep ini dilandasi oleh kondisi umum bahwa biaya produksi minyak atau gas bumi dengan menggunakan fasilitas lepas pantai akan naik secara tajam seiring dengan bertambahnya kedalaman perairan operasinya. Sehingga untuk memastikan perolehan keuntungan dari suatu ladang laut-dalam (deepwater) atau bahkan ladang laut sangat-dalam (ultra-deepwater), maka tren yang terjadi saat ini adalah dengan menambah ukuran unit prosesing dan jumlah riser yang digunakakan pada anjungan lepas pantai tersebut. Akibatnya diperlukan suatu unit struktur apung yang besar yang mampu menopang beban besar dengan area geladak dan kapasitas penyimpanan yang besar pula.Dengan memperbesar ukuran unit struktur, di satu sisi memang mampu mengatasi problem-problem di atas, namun di sisi lain timbul masalah baru. Selain biaya membengkak akibat bertambahnya berat baja dan peralatan, sebuah struktur yang besar akan memperkompleks masalah skala-baru dalam disain serta membutuhkan teknologi baru untuk menanganinya. Karena teknologi untuk penanganan struktur-sturktur kecil, tidak serta-merta bisa langsung diterapkan untuk struktur-struktur besar. Perubahan ini pada gilirannya akan memperbesar resiko. Di samping itu, ukuran struktur yang besar berkonsekuensi kepada terbatasnya ketersediaan galangan (shipyard) pembangunnya, yang cukup mampu, misalnya untuk pengiriman hull tepat waktu –setelah dibangun– dengan biaya pembangunan yang sesuai anggaran.Untuk menjawab persoalan di atas, maka ditawarkan suatu konsep struktur baru jenis apung yang mampu menyediakan luasan geladak dan kapasitas muat beban yang lebih besar. Selain itu, jenis struktur baru ini diklaim akan memiliki biaya pengadaan/pembuatan yang lebih murah, tetapi mempunyai kapasitas penyimpanan yang besar serta memiliki karakteristik gerak yang baik/halus. Ditandaskan pula bahwa faktor utama yang turut berperan dalam memperkecil biaya pembangunan SSP ini diantaranya terletak pada dua hal. Yaitu, karena bentuk lambung silindris, sehingga menyebabkan struktur bersifat sama dalam segala arah (omni-directionality) dalam menerima gaya-gaya lingkungan, serta adanya sifat disain yang berdasarkan modul-modul (modular design).

Proses Pengeboran


Proses Pengeboran

Bagaimana pengerjaan pemboran sumur dilakukan ?
Pemboran sumur dilakukan dengan mengkombinasikan putaran dan tekanan pada mata bor. Pada pemboran konvensional, seluruh pipa bor diputar dari atas permukaan oleh alat yang disebut turntable. Turntable ini diputar oleh mesin diesel, baik secara elektrik ataupun transmisi mekanikal. Dengan berputar, roda gerigi di mata bor akan menggali bebatuan. Daya dorong mata bor diperoleh dari berat pipa bor. Semakin dalam sumur dibor, semakin banyak pipa bor yang dipakai dan disambung satu persatu. Selama pemboran lumpur dipompakan dari pompa lumpur masuk melalui dalam pipa bor ke bawah menuju mata bor. Nosel di mata bor akan menginjeksikan lumpur tadi keluar dengan kecepatan tinggi yang akan membantu menggali bebatuan. Kemudian lumpur naik kembali ke permukaan lewat annulus, yaitu celah antara lubang sumur dan pipa bor, membawa cutting hasil pemboran.
Mengapa digunakan lumpur untuk pemboran ?
Lumpur umumnya campuran dari tanah liat (clay), biasanya bentonite, dan air yang digunakan untuk membawa cutting ke atas permukaan. Lumpur berfungsi sebagai lubrikasi dan medium pendingin untuk pipa pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting dalam pengendalian sumur (well-control), karena tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah fluida formasi masuk ke dalam sumur. Lumpur juga digunakan untuk membentuk lapisan solid sepanjang dinding sumur (filter-cake) yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam formasi (fluid-loss).
Mengapa pengerjaan logging dilakukan ?
Logging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur dengan menggunakan instrumen khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan meliputi pengukuran data-data properti elektrikal (resistivitas dan konduktivitas pada berbagai frekuensi), data nuklir secara aktif dan pasif, ukuran lubang sumur, pengambilan sampel fluida formasi, pengukuran tekanan formasi, pengambilan material formasi (coring) dari dinding sumur, dsb.
Logging tool (peralatan utama logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan sensor penerima sinyal) diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman yang diinginkan. Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik ke atas. Logging tool akan mengirim sesuatu “sinyal” (gelombang suara, arus listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.) ke dalam formasi lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam material di dalam formasi dan juga material dinding sumur. Pantulan sinyal kemudian ditangkap oleh sensor penerima di dalam logging tool lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit di permukaan. Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi berbagai macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang dinamakan log. Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan ahli geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat pemboran ataupun untuk tahap produksi nanti.
Logging-While-Drilling (LWD) adalah pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat membor. Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran ke sensor di permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa grafik log di atas kertas. LWD berguna untuk memberi informasi formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gamma-ray) sedini mungkin pada saat pemboran.
Mud logging adalah pekerjaan mengumpulkan, menganalisis dan merekam semua informasi dari partikel solid, cairan dan gas yang terbawa ke permukaan oleh lumpur pada saat pemboran. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui berbagai parameter pemboran dan formasi sumur yang sedang dibor.
Mengapa sumur harus disemen ?
Penyemenan sumur digolongkan menjadi dua bagian:
Pertama, primary cementing, yaitu penyemenan pada saat sumur sedang dibuat. Sebelum penyemenan ini dilakukan, casing dipasang dulu sepanjang lubang sumur. Campuran semen (semen+air+aditif) dipompakan ke dalam annulus (ruang/celah antara dua tubular yang berbeda ukuran, bisa casing dengan lubang sumur, bisa casing dengan casing). Fungsi utamanya untuk pengisolasian berbagai macam lapisan formasi sepanjang sumur agar tidak saling berkomunikasi. Fungsi lainnya menahan beban aksial casing dengan casing berikutnya, menyokong casing dan menyokong lubang sumur (borehole).
Kedua, remedial cementing, yaitu penyemenan pada saat sumurnya sudah jadi. Tujuannya bermacam-macam, bisa untuk mereparasi primary cementing yang kurang sempurna, bisa untuk menutup berbagai macam lubang di dinding sumur yang tidak dikehendaki (misalnya lubang perforasi yang akan disumbat, kebocoran di casing, dsb.), dapat juga untuk menyumbat lubang sumur seluruhnya.
Semen yang digunakan adalah semen jenis Portland biasa. Dengan mencampurkannya dengan air, jadilah bubur semen (cement slurry). Ditambah dengan berbagai macam aditif, properti semen dapat divariasikan dan dikontrol sesuai yang dikehendaki.
Semen, air dan bahan aditif dicampur di permukaan dengan memakai peralatan khusus. Sesudah menjadi bubur semen, lalu dipompakan ke dalam sumur melewati casing. Kemudian bubur semen ini didorong dengan cara memompakan fluida lainnya, seringnya lumpur atau air, terus sampai ke dasar sumur, keluar dari ujung casing masuk lewat annulus untuk naik kembali ke permukaan. Diharapkan seluruh atau sebagian dari annulus ini akan terisi oleh bubur semen. Setelah beberapa waktu dan semen sudah mengeras, pemboran bagian sumur yang lebih dalam dapat dilanjutkan.
Untuk apa directional drilling dilakukan ?
Secara konvensional sumur dibor berbentuk lurus mendekati arah vertikal. Directional drilling (pemboran berarah) adalah pemboran sumur dimana lubang sumur tidak lurus vertikal, melainkan terarah untuk mencapai target yang diinginkan.
Tujuannya dapat bermacam-macam:
Sidetracking: jika ada rintangan di depan lubang sumur yang akan dibor, maka lubang sumur dapat dielakan atau dibelokan untuk menghindari rintangan tersebut.
Jikalau reservoir yang diinginkan terletak tepat di bawah suatu daerah yang tidak mungkin dilakukan pemboran, misalnya kota, pemukiman penduduk, suaka alam atau suatu tempat yang lingkungannya sangat sensitif. Sumur dapat mulai digali dari tempat lain dan diarahkan menuju reservoir yang bersangkutan.
Untuk menghindari salt-dome (formasi garam yang secara kontinyu terus bergerak) yang dapat merusak lubang sumur. Sering hidrokarbon ditemui dibawah atau di sekitar salt-dome. Pemboran berarah dilakukan untuk dapat mencapai reservoir tersebut dan menghindari salt-dome.
Untuk menghindari fault (patahan geologis).
Untuk membuat cabang beberapa sumur dari satu lubung sumur saja di permukaan.
Untuk mengakses reservoir yang terletak di bawah laut tetapi rignya terletak didarat sehingga dapat lebih murah.
Umumnya di offshore, beberapa sumur dapat dibor dari satu platform yang sama sehingga lebih mudah, cepat dan lebih murah.
Untuk relief well ke sumur yang sedang tak terkontrol (blow-out).
Untuk membuat sumur horizontal dengan tujuan menaikkan produksi hidrokarbon.
Extended reach: sumur yg mempunyai bagian horizontal yang panjangnya lebih dari 5000m.
Sumur multilateral: satu lubang sumur di permukaan tetapi mempunyai beberapa cabang secara lateral di bawah, untuk dapat mengakses beberapa formasi hidrokarbon yang terpisah.
Pemboran berarah dapat dikerjakan dengan peralatan membor konvensional, dimana pipa bor diputar dari permukaan untuk memutar mata bor di bawah. Kelemahannya, sudut yang dapat dibentuk sangat terbatas. Pemboran berarah sekarang lebih umum dilakukan dengan memakai motor berpenggerak lumpur (mud motor) yang akan memutar mata bor dan dipasang di ujung pipa pemboran. Seluruh pipa pemboran dari permukaan tidak perlu diputar, pipa pemboran lebih dapat “dilengkungkan” sehingga lubang sumur dapat lebih fleksibel untuk diarahkan.
Apakah perforating ?
Perforasi (perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan semen) sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini.
Perforating gun yang berisi beberapa shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke kedalaman formasi yang dituju. Shaped-charges ini kemudian diledakan dan menghasilkan semacam semburan jet campuran fluida cair dan gas dari bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi (7000m/s) yang mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat (17ms).
Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal dengan menggunakan peralatan logging atau juga secara mekanikal lewat tubing (TCP-Tubing Conveyed Perforations).
(A) Perforating gun berisi shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke formasi yang dituju.
(B) Shaped-charges diledakan membuat beberapa lubang di casing dan lapisan semen.
(C) Fluida formasi mengalir melalui lubang perforasi ini naik ke permukaan.
Apa artinya Well Testing ?
Well testing adalah metode untuk mendapatkan berbagai properti dari reservoir secara dinamis dan hasilnya lebih akurat dalam jangka panjang. Tujuannya:
Untuk memastikan apakah sumur akan mengalir dan berproduksi.
Untuk mengetahui berapa banyak kandungan hidrokarbon di dalam reservoir dan kualitasnya.
Untuk memperkirakan berapa lama reservoirnya akan berproduksi dan berapa lama akan menghasilkan keuntungan secara ekonomi.
Teknik ini dilakukan dengan mengkondisikan reservoir ke keadaan dinamis dengan cara memberi gangguan sehingga tekanan reservoirnya akan berubah. Jika reservoirnya sudah/sedang berproduksi, tes dilakukan dengan cara menutup sumur untuk mematikan aliran fluidanya. Teknik ini disebut buildup test. Jika reservoirnya sudah lama idle, maka sumur dialirkan kembali. Teknik ini disebut drawdown test.
Apakah tujuan stimulasi ?
Stimulasi (stimulation) adalah proses mekanikal dan/atau chemical yang ditujukan untuk menaikan laju produksi dari suatu sumur. Metode stimulasi dapat dikategorikan tiga macam yang semuanya memakai fluida khusus yang dipompakan ke dalam sumur.
Pertama, wellbore cleanup. Fluida treatment dipompakan hanya ke dalam sumur, tidak sampai ke formasi. Tujuan utamanya untuk membersihkan lubang sumur dari berbagai macam kotoran, misalnya deposit asphaltene, paraffin, penyumbatan pasir, dsb. Fluida yang digunakan umumnya campuran asam (acid) karena sifatnya yang korosif.
Yang kedua adalah yang disebut stimulasi matriks. Fluida diinjeksikan ke dalam formasi hidrokarbon tanpa memecahkannya. Fluida yang dipakai juga umumnya campuran asam. Fluida ini akan “memakan” kotoran di sekitar lubang sumur dan membersihkannya sehingga fluida hidrokarbon akan mudah mengalir masuk ke dalam lubang sumur.
Teknik ketiga dinamakan fracturing; fluida diinjeksikan ke dalam formasi dengan laju dan tekanan tertentu sehingga formasi akan pecah atau merekah. Pada propped fracturing, material proppant (mirip pasir) digunakan untuk menahan rekahan formasi agar tetap terbuka. Sementara pada acid fracturing, fluida campuran asam digunakan untuk melarutkan material formasi di sekitar rekahan sehingga rekahan tersebut menganga terbuka. Rekahan ini akan menjadi semacam jalan tol berkonduktivitas tinggi dimana fluida hidrokarbon dapat mengalir dengan lebih optimum masuk ke dalam sumur.
Apakah yang dimaksud dengan artificial lift ?
Artificial lift adalah metode untuk mengangkat hidrokarbon, umumnya minyak bumi, dari dalam sumur ke atas permukaan. Ini biasanya dikarenakan tekanan reservoirnya tidak cukup tinggi untuk mendorong minyak sampai ke atas ataupun tidak ekonomis jika mengalir secara alamiah.
Artificial lift umumnya terdiri dari lima macam yang digolongkan menurut jenis peralatannya.
Pertama adalah yang disebut subsurface electrical pumping, menggunakan pompa sentrifugal bertingkat yang digerakan oleh motor listrik dan dipasang jauh di dalam sumur.
Yang kedua adalah sistem gas lifting, menginjeksikan gas (umumnya gas alam) ke dalam kolom minyak di dalam sumur sehingga berat minyak menjadi lebih ringan dan lebih mampu mengalir sampai ke permukaan.
Teknik ketiga dengan menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang di permukaan yang umum disebut sucker rod pumping atau juga beam pump. Menggunakan prinsip katup searah (check valve), pompa ini akan mengangkat fluida formasi ke permukaan. Karena pergerakannya naik turun seperti mengangguk, pompa ini terkenal juga dengan julukan pompa angguk.
Metode keempat disebut sistem jet pump. Fluida dipompakan ke dalam sumur bertekanan tinggi lalu disemprotkan lewat nosel ke dalam kolom minyak. Melewati lubang nosel, fluida ini akan bertambah kecepatan dan energi kinetiknya sehingga mampu mendorong minyak sampai ke permukaan.
Terakhir, sistem yang memakai progressive cavity pump (sejenis dengan mud motor). Pompa dipasang di dalam sumur tetapi motor dipasang di permukaan. Keduanya dihubungkan dengan batang baja yang disebut sucker rod.
Apa yang dimaksud dengan Enhanced Oil Recovery
EOR merupakan teknik lanjutan untuk mengangkat minyak jika berbagai teknik dasar sudah dilakukan tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau tidak ekonomis. Ada tiga macam teknik EOR yang umum:
Merupakan teknik EOR yang paling popular. Seringnya menggunakan air panas (water injection) atau uap air (steam injection).
Teknik chemical: menginjeksikan bahan kimia berupa surfactant atau bahan polimer untuk mengubah properti fisika dari minyak ataupun fluida yang dipindahkan. Hasilnya, minyak dapat lebih mudah mengalir.
Proses miscible: menginjeksikan fluida pendorong yang akan bercampur dengan minyak untuk lalu diproduksi. Fluida yang digunakan misalnya larutan hidrokarbon, gas hidrokarbon, CO2 ataupun gas nitrogen.

Indonesi Offshore Oil Rig Jobs


Indonesian - Offshore Oil Rig Jobs

Sementara banyak rig minyak lepas pantai pekerjaan fisik di alam, banyak perusahaan rig keluar dari jalan mereka untuk memastikan waktu Anda menghabiskan onboard adalah yang menyenangkan. Misalnya karyawan mungkin menemukan diri mereka tinggal di akomodasi sayap yang memenuhi 4 atau standar hotel bintang 5 - terlepas dari kenyataan bahwa Anda hidup di tengah lautan. Sementara Anda berada di papan perusahaan biasanya akan memenuhi semua makanan, papan dan biaya cuci, bersama dengan perjalanan dan biaya transfer. Indonesian - Offshore Oil Rig JobsAda sejumlah besar pekerjaan rig minyak lepas pantai yang tersedia. Kisaran kesempatan kerja meliputi: Indonesian - Offshore Oil Rig JobsPembor, Derrickman, Shakerhand atau Mudman, Toolpusher, Floormen atau Roughnecks, Motorman, Asisten Driller, Crane Operator, Roustabouts, Cleaner / Painter, pemilik toko, Mechanic / Electrician, Kecamatan Laut Engineer, Rig Mechanic, Rig Electrician, Rig Welder, Barge Engineer, Controlman atau pemberat Watchstander, Kapten dan Chief Engineer, Rig Medic dan Keselamatan Manusia. Indonesian - Offshore Oil Rig JobsSebagian besar pekerjaan rig minyak lepas pantai panggilan untuk hari 14/21 rotasi itu berarti Anda bekerja selama 14 hari dan memiliki 21 off. Hal ini setara dengan Anda memiliki sekitar 3 / 5 tahun dari berlibur. Indonesian - Offshore Oil Rig JobsDalam industri rig minyak lepas pantai, ada peluang untuk pekerjaan pengeboran dan bepergian ke negara-negara seperti: Arab Saudi, Nigeria, Amerika Serikat, Kuwait, Uni Emirat Arab, Venezuela, Meksiko, Rusia, Norwegia, Cina, Kanada dan Inggris Raya . Indonesian - Offshore Oil Rig JobsBiasanya gaji roustabouts dan roughnecks (drill dek pekerja) adalah sekitar US $ 300 per hari. Kerja gaji tahunan untuk menjadi sekitar US $ 47.000. Indonesian - Offshore Oil Rig JobsPekerjaan yang lebih khusus seperti yang dari Driller kemungkinan akan membuat sekitar $ 56,000 per tahun, yang Toolpushers, Drill Pimpinan dan Pengawas yang kemungkinan akan memperoleh sekitar US $ 75,000 - $ 100,000 tandai per tahun. Indonesian - Offshore Oil Rig JobsPosisi entry level biasanya membuat antara US $ 50.000 - US $ 80.000 per tahun. Perdagangan, posisi profesional teknis dan kemungkinan akan mendapatkan antara US $ 70.000 - US $ 220.000 per tahun. Indonesian - Offshore Oil Rig JobsLife Offshore Indonesian - Offshore Oil Rig Jobs- Anda akan dikeluarkan dengan sepatu keselamatan kacamata pengaman helm dan overall. Indonesian - Offshore Oil Rig Jobs- Jaga sikap yang baik dan akan difokuskan pada mengapa Anda ingin bekerja di luar negeri. Indonesian - Offshore Oil Rig Jobs- Ada kamar merokok di berbagai tempat di rig mana pertandingan keselamatan akan ditawarkan. Indonesian - Offshore Oil Rig Jobs- Untuk makanan Anda melepaskan pekerjaan Anda gigi dan makan di dapur. - Anda mungkin harus bekerja shift malam atau dua rig sebagai minyak adalah 24 jam operasi. Indonesian - Offshore Oil Rig Jobs- Jangan marah operator radio, tenaga medis atau koki. Helikopter, medis dan makanan yang paling penting. Indonesian - Offshore Oil Rig JobsMinyak naik rig setiap potong alat angkat memiliki kode warna di atasnya - ini adalah indikasi bahwa itu diuji aman untuk digunakan pada alat angkat terakhir cek. Hanya item dengan kode warna saat ini mereka harus digunakan.Indonesian - Offshore Oil Rig Jobs Ketika bekerja di industri perminyakan, jangan membawa alkohol, obat terlarang, senjata (dari deskripsi apapun) termasuk pisau, barang mudah terbakar, korek api dan sesuai (cocok keselamatan akan disediakan di ruang perokok) ketika bekerja pada pekerjaan energi.Indonesian - Offshore Oil Rig Jobs Jika bekerja di kapal rig lepas pantai, keluarkan baterai dari peralatan listrik sebelum memeriksa di bagasi Anda. Jika Anda harus diangkut dengan helikopter ponsel Anda dapat diambil dari Anda sebelum Anda naik helikopter.Indonesian - Offshore Oil Rig Jobs Sejumlah orang yang bekerja di atas kapal rig pengeboran pekerjaan yang mendukung peran seperti katering kru dan dokter, dll Berikut ini adalah garis besar apa yang dapat diharapkan untuk dokter atau tenaga medis. Karena ukuran fisik rig, banyak dari jenis ini adalah satu-satunya peran diisi dan orang harus bisa membuat hubungannya dengan fasilitas dan sumber daya pada akhir. Dalam kasus dokter atau petugas medis di atas kapal berdasarkan rig pengeboran, mungkin perlu untuk mengobati pasien yang menderita berbagai macam penyakit dan penyakit. Masalah bisa muncul karena banyak pekerja rig minyak naik instalasi dapat berbicara bahasa asing, sehingga sangat penting bagi personil medis untuk dapat secara cepat dan efektif mendiagnosis masalah. Umumnya staf medis akan bekerja salah satu dari dua shift, baik siang maupun malam. Peran mereka sering kali dapat juga mencakup pemeriksaan dan menjaga stok persediaan darurat, pengujian dan memverifikasi persediaan air minum bersih, serta memeriksa baik makanan mentah dan dimasak dari dapur. Mereka juga sering bertanggung jawab untuk melaksanakan seminar mingguan pertolongan pertama bagi semua pekerja rig minyak di atas kapal.Indonesian - Offshore Oil Rig Jobs Claire Calkin telah bekerja di industri kerja rig minyak selama lebih dari 5 tahun dan selama ini telah memberikan banyak orang dengan nasihat dan bantuan tentang cara terbaik untuk mendapatkan pekerjaan di industri minyak.I

Mengenal Resiko Migas Bumi


Mengenal Risiko Minyak dan Gas Bumi
Posted on October 27, 2009 by wahyudinsurance
Industri minyak dan gas bumi merupakan suatu industri komplek dengan membutuhkan dana yang amat besar dan melibatkan teknologi tinggi. Karena sifatnya yang demikian, maka risiko yang dihadapi oleh industri ini juga amat beragam dan tinggi. Perusahaan menghadapi risiko fisik maupun tanggung jawab hukum (operasional risks) saat meiakukan kegiatan dan risiko keuangan (financial risk) yang pasti terjadi jika ternyata kandungan ninyak/ gas yang diharapkan dinilai tidak ekonomis (speculative risks).
Kegiatan di sektor minyak dan gas bumi walaupun mempunyai karakhristik “frekuensi terjadinya kerugian relatif rendah” tetapi “potensinya terjadinya kerugian tinggi” dan kalau terjadi insiden akan menimbulkan “jumlah kerugian (severity) yang sangat Besar” dan seringkali fatal.
Salah satu cara untuk mengatasi tingginya tingkat risiko yang dihadapi adalah dengan adanya sistem manajemen keselamatan proses yang menjamin bahwa fasilitas industri perminyakan telah dirancang dan dioperasikan dengan memperhatikan aspek keselamatan kerja. Hal ini implementasikan dengan adanya unit yang menangani Health, Safety and Enviromental (HSE). Asuransi merupakan salah satu metoda pengelolaan risiko (pure risk) bagi Operator Migas, dalam menghadapi risiko operasional (operasional risk) yang dapat mengganggu keuangan perusahaan. Namun dalam ber-asuransi, tak dapat dihindari terjadi dispute antara tertanggung dan Penanggung yang disebabkan oleh faktor-faktor, antara lain:
1. Pengetahuan: Tertanggung kurang memahami prinsip-prinsip asuransi dan Penanggung tidak memahami risiko Migas (kegiatan asuransi),
2. Kontrak: Dalam satu Obyek Pertanggungan, melibatkan banyak pihak (beberapa kontrak), misalkan: Operator (Perusahaan Migas) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas operasi wilayah kerja migas, Kontraktor Sub Kontraktor sebagai pihak yang ditunjuk Ollerator untuk melaksanakan berbagai pekerjaan, Pemerintah selaku penguasa atas wilayah kerja migas.
3. Polis dan pasar asuransi migas berasal dari Negara yang bukan peng lasil migas.
4. Menetapkan Nilai atau Limit Pertanggungan: Fasilitas produksi yang sudah tua, atau cadangan minyak yang dinilai tidak ekonomis sulit dinilai baik Nilai Peltanggungan (Sum Insured) maupun suku preminya (rate). Sehubungan uraian di atas, penting kiranya diketahui materi pembahasan hari ini, dengan topik “Mengenal Risiko dan Asuransi Minyak dan Gas Bumi”
1. Kegiatan Industri Migas
Secara garis besarnya, kegiatan dalam industri migas terdiri dari 2 bagian, yaitu kegiatan hulu (upstream) dan kegiatan hilir (down stream).
Kegiatan Migas di sektor hulu meliputi 4 (empat) fase kegiatan, yaitu:
1. Fase Seismik dan eksplorasi (kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi geologi untuk menemukan dan memperoleh perkiraan cadangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kerja yang ditentukan),
2. Fase eksploitasi (rangkaian kegiatan yang bertujuan untt. k menghasilkan Minyak dan Gas Bumi dari Wilayah Kerja yang ditentukan, yang terdiri atas pengeboran danpenyelesaian sumur),
3. Fase pembangunan fasilitas produksi, dan
4. Fase produksi (pengolahan untuk pemisahan dan pemurnian minyak dan gas bumi).
Kegiatan sektor hulu (upstream) nierupakan kegiatan migas dengm tingkat risiko yang paling tinggi, terutama dalam kegiatan eksploitasi. Risiko yang mungkin dihadapi antara lainsemburan liar (blowout) yang disebabkan major perils (Fire, Lightning, Explosion) dankesalahan manusia (human error). Risiko dalam fase pembangunan fasilitas produksi terutama fasili tas produksi di lepas pantai/offshore (misalkan platform/ anjungan) antara lain construction/ dEsign defect, subsidence yang dihadapi selama periode konstruksi, serta tabrakan, kandas, dan tenggelam yang disebabkan oleh marine peril.
b. Risiko Hilir (downstream) Kegiatan Migas di sektor hilir meliputi kegiatan distribusi dan pemasaran produk migas yang dihasilkan Operator. Risiko yang mungkin timbul dalam kegiatan ini antara lain:
1. Risiko terhadap alat pengangkut (kapal)
2. Risiko terhadap barang muatan (migas)
2. Karakteristik Risiko Dalam Industri Migas
Walaupun frekuensi kejadian yang dapat dialami suatu kilang minyak terbakar relatif rendah, besarnya kerugian (severity) dari kerusakan propertinya bisa mencapsi jutaan dollar AS belum ditambah dengan kerugian akibat kehilangan keuntungan (Business lnterruption/ Loss of Profit) akibat tidak berproduksinya kilang minyak tersebut. Kerugian tel sebut dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Banyak eara yang dapat dilakukan perusahaan minyak dan gas bumi maupun para kontraktor dan operatornya dalam menjaga kondisi keuangannya terhadap risiko yang tidak diinginkan, seperti konsep pemindahan risiko (risk transfer) melalui asuransi, atau dengan konsep pembiayaan risiko (risk funding) untuk risiko yang tidak dapat ditangani melalui pemindahan risiko.
3. Obyek Pertanggungan Asuransi
Obyek dalam asuransi dalam minyak dan gas antara lain:
Fasilitas produksi: Di darat (onshore): kilang minyak/ gas, tangki penimbunan dan sebagainya. Di lepas pantai (offshore): anjungan (platform), jaringan pipa kabel bawah laut, tanker (SBM, FPSO/ FSO, storage tanker dan sebagainya). Stok minyak dan gas (dalam tangki penimbunan atau di dalam ppa).
Peralatan pengeboran (land rig, drilling rig/ jack up rig, drilling, barge, drilling ship, semi submersible rig dan sebagainya). Minyak dan gas (LNG/ LPG). Manusia (yang dapat menjadi objek asuransi kecelakaan kerja, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, maupun dana pensiun). Obyek berupa assets juga dapat diikuti dengan kerugian finansial dari prakiraan pendapatan yang akan diperoleh akibat terjadinya kerusakan (business interruption), dan kerugian atas timbulnya tanggung jawab hukum akibat tuntutan pihak ketiga yang menderita kerugian akibat kerusakan properti maupun terhadap jiwa manusia atau luka badan
4. Asuransi Minyak dan Gas Bumi (Migas)
Secara sederhana asuransi minyak dan gas bumi dapat diartibn sebagai beragam Liputan asuransi yang dapat menjamin risiko-risiko (insurable risks) dalam kegiatan industri migas dari hulu upstream (eksplorasi – eksploitasi – produksi) sampai hilir downstream (pengilangan, penimbunan, transportasi dan niaga).
a. Asuransi Dalam Kegiatan Eksploitasi Dalam kegiatan ini, terdapat 2 (dua) Liputan asuransi utama yang diperlukan oleh Operator Migas atau Kontraktor Pengeboran (Drilling Contractor), yaitu
1. Rig Insurance
2. Operator Extra Expenses Insurance
3. Comprehensive General Liability Rig Insurance Terdapat beberapa jenis rig yang biasa digunakan untuk melakukan pengeboran sumur,yaitu: untuk sumur di darat (onshore) land rig, sedangkan untllk pengeboran di lepas pantai(offshore) adalah drilling rig/jack up rig, drilling barge, d-illing ship, submersible rig, semi submersible rig. Penggunaan jenis rig untuk di lepas pcntai tergantung pada kondisi laut atau kedalaman air.
Jenis polis yang digunakan untuk liputan asuransi tersebut adalah The London Standard Drilling Barge Form. Polis ini dapat menjamin kerusakan fisik atas rig yang diakibatkan oleh risiko semburan liar (blowout). Premi asuransi dihitullg berdasarkan nilai rig, sedangkan faktor-faktor yang mellentukan suku premi, antara lain : Jenis dan usia rig, fasilitas rig, area pekerjaan dan kondisi laut. Perhitungan premi seperti halnya jenis asuransi Marine Hull. Operator Extra Expenses Insurance Jenis penutupan asuransi untuk risiko ini disebut juga “Cost if Control Insurance” yang menggunakan polis asuransi khusus yang disebut Energy Exploration and Development (EED 8/86).
Polis ini menjamin biaya-biaya yang timbul akibat semburan liar (blowout) yang meliputi:
a. Biaya Pengendalian Sumur (Cost of Well Control), yaitu biaya-biaya yang timbul untuk mengendalikan sumur yang diakibatkan oleh semburan liar (blowout),
b. Redrilling/ Extra Expenses, yaitu biaya-biaya yang timbul untuk pengeboran kembali sumur pengganti (Replacement Well) yang diakibatkan 0 eh semburan liar (blowout) dan
c. Seepage, Pollution & Contamination, yaitu biaya-biaya yang timbul akibat rembesandan pencemaran minyak mentah selama operasi pengeboran. Juga termasuk biaya pencegahan agar rembesan pencemaran dimaksud tidak mengotori/ mencapai pinggiran pantai. Keunikan dari jenis asuransi ini adalah, perhitungan premi (dihitung berdasarkan kedalaman sumur yang akan di-bor. Besarya tarif premi selain tergant 109 dari kedalaman sumur, juga bergantung dari besamya limit pertanggungan (Combined Single Limit).
b. Asuransi Dalam Kegiatan Pembangunan Fasilitas ProduksiLiputan asuransi yang diperlukan dalam fase ini terutama atas fasilitas di lepas pantai (offshore) adalah asuransi Offshore Builder Risk (OBR). Risiko yang dijamin polis meliputi kegiatan antara lain: “pengadaan barang, konstruksi, produksi (fabrication), load out, bongkar/muat, transportasi darat, laut atau udara (termasuk panggilan ke pelabuhan atall tempat-tempat yang mungkin diperlukan), penyimpanan, penarikan (towage), mating, insalasi, penguburan (burying), hook-up, koneksi dan atau operasi penyambungan pipa (ie-in operations), testing dan commissioning, existence, pengoperasian awal dan pemeIiharaan, studi-studi proyek, engineering, desain, manajemen proyek, testing, uji coba, pipelaying, penggalian saluran pipa (trenching), dan commissioning. ” Sebagaimana dalam jaminan asuransi engineering lain (CAR/ EAR), jaminan meliputi:
Section I – Kerusakan Fisik (Physical Damage)
Section II – Tanggung gugat (Liability) Jenis polis yang digunakan pada umumnya adalah Wellcar 20′)1 (Wellington CAR).
c. Asuransi Dalam Kegiatan Produksi
Setelah fasilitas produksi di-serah terima-kan oleh Kontraktor kepada Operator Migas, selanjutnya liputan asuransi utama yang wajib dibeli Operator Migas oleh BPMIGAS adalah:
I. Offshore Physical Damage Onshore Material Damage
2. Operator Extra Expenses Insurance
3. Comprehensive General Liability Offshore Physical Damage: Adalah polis “all risks” yang menjamin risiko atas physical damage terhadap fasilitas produksi. Jenis polis yang digunakan untuk liputan asuransi tersebut adalah The London Standard Platform Form. Jenis polis ini merupakan pengembangan dari jenis polis Rangka Kapal Marine Hull.
Kekhususan dari jenis polis ini adalah jaminan terhadap risiko yang diakibatkan oleh semburan liar (blowout). Onshore Material Damage, Sedangkan untuk fasilitas produksi yang berlokasi di darat (onshore) liputan asuransi yang wajib dibeli Operator Migas oleh BPMIGAS adalah polis “all risks” yang menjamin risiko atas material damage terhadap fasilitas produksi. Jenis polis yang digunakan untuk liputan asuransi tersebut di atas, adalah Polis Property.
d. Asuransi Dalam Kegiatan Hilir (down stream)
Liputan asuransi utama dalam kegiatan hilir, antara lain:
1. Asuransi Rangka Kapal (Marine Hull)
2. Asuransi Pengangkutan (Marine Cargo) Note: Kedua jenis polis di atas sama seperti polis yang digunakan dalam kegiatan non migas lainnya.

Rig Pengeboran


Rig pengeboran
Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral. Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.Rig pengeboran dapat berukuran:Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran eksplorasi mineralBesar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi. Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi lumpur pengeboran melalui mata bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil "bagian tanah yang terpotong" selama sumur dibor.Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa. Peralatan lain dapat mendorong asam atau pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral; akomodasi untuk kru yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan kilometer dari pinggir pantaiRig OnshoreRig Offshore

Rig pengeboran


Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral. Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.Rig pengeboran dapat berukuran:Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran eksplorasi mineralBesar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi. Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi lumpur pengeboran melalui mata bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil "bagian tanah yang terpotong" selama sumur dibor.Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa. Peralatan lain dapat mendorong asam atau pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral; akomodasi untuk kru yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan kilometer dari pinggir pantaiRig OnshoreRig Offshore

Macam-macam Rig Dan Sumur di Dunia Permiyakan

Macam-macam Rig dan Sumur di Dunia Perminyakan
Dalam dunia perminyakan, macam-macam sumur terbagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Sumur Eksplorasi (Wildcat) merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk menentukan keterdapatan minyak dan gas pada lokasi yang masih baru.2.Sumur Konfirmasi (Confirmation Well), merupakan sumur yang digunakan untuk memastikan apakah hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan. Sumur ini akan dilakukan pemboran di lokasi sekitar sumur eksplorasi.3.Sumur Pengembangan (Development Well) merupakan sumur yang dibor pada suatu lapangan minyak yang telah ada. Sumur ini memiliki tujuan untuk mengambil hidrokarbon secara maksimal di lapangan yang telah ada.Dalam hal sumur perminyakan, juga dikenal adanya beberapa istilah mengenai sumur itu sendiri, yaitu:1.Sumur Produksi, merupakan sumur yang mampu menghasilkan minyak bumi, gasbumi, maupun keduanya. Dan memiliki aliran fluida dari bawah ke atas.2.Sumur Injeksi, merupakan sumur yang digunakan untuk menginjeksi fluida tertentu ke dalam formasi dan memiliki aliran fluida dari atas ke bawah.3.Sumur Vertikal, merupakan sumur yang lurus dan memanjang secara vertikal.4.Sumur Berarah (Deviated Well, Directional Well), merupakan sumur yang secara geometri tidak memiliki bentuk yang lurus vertikal, melainkan dapat berbentuk S, J, maupun L.5.Sumur Horizontal, merupakan sumur yang memiliki bagian yang berarah horizontal, dan merupakan bagian dari sumur berarah.Dalam pembuatan sumur dalam dunia perminyakan tidak dapat dilepaskan dari alat yang dinamakan dengan Rig. Rig itu sendiri merupakan serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor suatu sumur atau pengakses sumur. Rig itu dicirikan dengan adanya menara yang terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk menaikan dan menurunkan pipa-pipa tubular pada sumur.
Pengertian Rig sebenarnya alat atau sarana untuk melakukan pengeboran. Ada beberapa type rig. Yang utama adalah Rig darat dan Rig laut. Rig darat cuma ada 1 macam saja, sedangkan Rig Laut ada 6 macam, salah satunya rig yang berada di perairan dangkal (submersible rig). Kehidupan disini bisa sangat menyenangkan dan bisa juga sangat membosankan, tergantung masing-masing individu membawa diri. Karena kehidupan di tempat ini jauh dari peradaban manusia, biasanya telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti televisi, audia-video, gymnast, ect. Bahkan di Rig mewah ada kolam renang dan saunanya. Tergantung para operator yang sanggup menyewa rig-rig seperti itu.
Berdasarkan lokasinya. Rig itu sendiri terbagi atas dua macam, yaitu:1. Rig Darat (Land Rig), merupakan rig yang beroperasi di daratan dan dibedakan atas rig besar dan rig kecil. Pada rig kecil biasanya hanya digunakan untuk pekerjaan sederhana seperti Well Service atau Work Over. Sementara itu, untuk rig besar bisa digunakan untuk operasi pemboran, baik secara vertikal maupun direksional. Rig darat ini sendiri dirancang secara portable sehingga dapat dengan mudah untuk dilakukan pembongkaran dan pemasangannya dan akan dibawa menggunakan truk. Untuk wilayah yang sulit terjangkau, dapat menggunakan heliportable.
2.Rig Laut (Offshore Rig), merupakan rig yang dioperasikan di atas permukaan air seperti laut, rawa-rawa, sungai, danau, maupun delta sungai.Dari Rig Laut (Offshore Rig) sendiri terbagi atas berbagai macam jenis berdasarkan kedalaman air yaitu:1.Swamp Barge: merupakan jenis rig laut yang hanya pada kedalaman maksimum 7 meter. Dan, sangat sering dipakai pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig jenis ini dilakukan dengan cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan dengan cara mengisi Ballast Tanksnya dengan air. Pada rig jenis ini, proses pengeboran dilakukan setelah rig duduk didasar dan Spud Cannya tertancap didasar laut.
2. Tender Barge, merupakan jenis rig laut yang sama dengan model Swamp Barge, namun dipakai pada kedalaman yang lebih dalam lagi.3.Jack Up Rig, rig jenis ini menggunakan platform yang dapat mengapung dengan menggunakan tiga atau empat kakinya. Kaki-kaki pada rig ini dapat dinaikan dan diturunkan, sehingga untuk pengoperasiannya semua kakinya harus diturunkan hingga ke dasar laut. Kemudian, badan dari rig ini diangkat hingga di atas permukaan air dan memiliki bentuk seperti platform. Untuk melakukan perpindahan tempat, semua kakinya harus dinaikan dan badan rignya akan mengapung dan ditarik menggunakan kapal. Pada operasi pengeboran menggunakan rig jenis ini dapat mencapai kedalaman lima hingga 200 meter. Rig ini terdiri dari barge yang ditopang oleh beberapa kaki baja. Rig ini terapung atau digusung ke lokasi. Pada lokasi yang telah ditentukan. Crew rig akan mengoperasikan kaki-kaki baja rig ini turun hingga menyentuh dasar laut. Setalah kaki-kaki baja tersebut mantap menjejakkan ke dasar laut, kemudian barge akan dinaikkan hingga beberapa meter diatas permukaan air laut.
4.Drilling Jacket, merupakan jenis rig yang menggunakan platform berstruktur baja. Pada umumnya memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut dangkal maupun laut tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan Rig Jack Up maupun Tender Barge.5.Semi-Submersible Rig, jenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan model rig yang mengapung (Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hull atau semacam kaki. Rig ini dapat didirikan dengan menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap diatas permukaan laut. Dengan menggunakan Thruster (semacam baling-baling) yang berada disekelilingnya, dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan dengan menggunakan komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis dan pada level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig ini sering dipakai pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90 hingga 750 meter.
6.Drill Ship, merupakan jenis rig yang bersifat mobile dan diletakan di atas kapal laut, sehingga sangat cocok untuk pengeboran di laut dalam (dengan kedalaman lebih dari 2800 meter). Pada kapal ini, didirikan menara dan bagian bawahnya terbuka ke laut (Moon Pool). Dengan sistem Thruster yang dikendalikan dengan komputer, dapat memungkinkan sistem ini dapat mengendalikan posisi kapalnya. Memiliki daya muat yang lebih banyak sehingga sering dipakai pada daerah terpencil maupun jauh dari daratan. Rig ini juga jenis rig terapung. Rig ini seperti kapal-kapal kebanyakan, cuma sudah dimodifikasi beberapa bagiannya sehingga berfungsi sebagai rig. Di tengah kapal, biasanya didirikan menara dan di bagian bawahnya terbuka ke laut (moon pool). Drill ship adalah rig mobile yang paling sering digunakan untuk pengeboran sumur-sumur explorasi yang jauh dari daratan.
Berdasarkan fungsi-fungsi dari rig itu sendiri, dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1.Drilling Rig, merupakan rig yang digunakan untuk melakukan proses pemboran pada sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru, maupun memperdalam sumur lama.
2.Workover Rig, rig ini memiliki fungsi untuk melakukan penutupan sesuatu terhadap sumur yang telah ada, misalnya berupa perawatan, perbaikan, penutupan, dan sebagainya.Komponen-komponen pada rig itu sendiri pada umumnya terbagi menjadi lima dalam bagian besar, yaitu:1.Hoisting System, secara umum komponen terdiri dari Drawworks (kadang disebut Hoist), Mast atau Derrick, Crown Block, Traveling Block, dan Wire Rope (Drilling Line). Hoisting System berfungsi untuk menurunkan dan menaikan tubular (pipa pemboran, peralatan completion, atau pipa produksi) untuk keluar dan masuk lubang sumur.2.Rotary System, merupakan komponen dari rig yang berfungsi sebagai pemutar pipa-pipa di dalam sumur. Pada pemboran konvesional, pipa pemboran (Drill Strings) memutar mata-bor (Drill Bit) untuk penggalian sumur.3.Circulation System, komponen ini memiliki fungsi berupa mensirkulasikan fluida pemboran untuk keluar dan masuk ke dalam sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem sirkulasi ini meliputi antara lain: pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar dan masuk ke dalam sumur, dan pompa rendah digunakan untuk mensirkulasikan lumpur di permukaan. Kemudian, peralatan untuk mengkondisikan lumpur: Shale Shaker: berfungsi untuk memisahkan “solid” hasil pemboran (Cutting) dari lumpur, Desander: berfungsi untuk memisahkan pasir, Degasser: berfungsi untuk mengeluarkan gas, Desilter: berfungsi untuk memisahkan partikel padat berukuran kecil.
4.Blowout Prevention System, komponen ini berfungsi untuk mencegah terjadinya Blowout (meledaknya sumur di permukaan dikarenakan adanya tekanan tinggi dari dalam sumur). Pada komponen ini bagian yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang terdiri atas berbagai macam katup (Valve) dan dipasang di kepala sumur (Wellhead).
5.Power System, komponen ini berupa sumber tenaga yang berfungsi untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya menggunakan mesin diesel berkapasitas besar. Pada sebuah rig untuk Power Systemnya, tergantung dari ukuran dan kedalaman sumur yang akan di capai, biasanya akan membutuhkan satu atau lebih Prime Mover. Pada rig besar biasanya memiliki tiga atau empat buah, bersama-sama mereka membangkitkan tenaga sebesar 3000 atau lebih Horsepower. Dan, tenaga yang dihasilkan juga harus dikirim ke komponen rig yang lain.