CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Minggu, 03 Januari 2010

Geotermal (Energi Panas Bumi)


1. Latar Belakang

Dengan semakin naiknya harga bahan bakar minyak dan sumber energi yang lain, maka orang mulai berusaha untuk mencari sumber energi pengganti, dan hal ini jatuh pada energi panas bumi yang saat ini mulai dikembangkan diberbagai Negara di dunia.

Pada tahun 1918 di Larderello Italia dihasilkan uap alam yang bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan tenaga listrik. Hal ini memberikan rangsangan buat negara lainnya untuk mencoba memanfatkan sumber tenaga baru ini. Hal ini juga terjadi di Indonesia yang berhasil melakukan pemboran di Kamojang pada tahun 1926 dan berhasil menyemburkan uap panas dari salah satu sumurnya (KMJ-3) sampai sekarang.

Negara-negara yang saat ini telah berhasil memanfaatkan panasbumi adalah : Amerika Serikat, Italia, Selandia Baru, Jepang, Philipina, Iceland dan Indonesia.

Sumber panas bumi umumnya terdapat disekitar jalur gunung api karena magma merupakan sumber panasnya.

2. Tingkat Polusi

Dibanding dengan sumber energi bahan bakar maka sumber tenaga panas bumi relatif tidak terlalu menyebabkan pencemaran lingkungan lingkungan (non pollution).

Lapangan geothermal umumnya berhubungan erat dengan aktifitas gunung berapi. Dari kemanfaatan panas bumi dipermukaan seperti : fumarola, solfatara, lumpur panas dan mata air dikeluarkan “non coudensable gasses” seperti CO2, NH3, N2, H2, SO2 dan CH4. Gas-gas tersebut diatas apabila terdapat didalam jumlah/konsentrasi yang tinggi bisa membahayakan bagi manusia atau kehidupan disekelilingnya.

Bagi siapa yang pernah mengunjungi lapangan geothermal akan mencium bau seperti telor busuk, bau tersebut berasal dari gas H2S. Gas tersebut beracun. Dalam konsentrasi rendah menyakitkan mata (pedih) dan dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan kematian (konsentrasi rendah bau, konsentrasi tinggi tidak).

3. Problema

Yang menjadikan masalah didalam pemanfaatan tenaga panasbumi antara lain :

  1. Re-injeksi fluida kedalam tanah.
  2. Kebisingan
  3. Emisi gas
  4. Penurunan Tekanan (subsudence)
  5. Kehidupan sosial
  6. Efek terhadap iklim
  7. Efek terhadap sumur yang lain
  8. Keselamatan dari “Blow out”
  9. Seisme
  10. Efek korosi dari gas

4. Teknik Eksplorasi

Didalam melakukan eksplorasi panasbumi pekerjaan dibagi atas beberapa tahap antara lain :

  1. Inventarisasi
  2. Survey pendahuluan
  3. Pemetaan geologi
  4. Penelitian geofisika
  5. Pemboran dangkal
  6. Pemboran dalam (eksplorasi)

5. Sumber Energi Panas Bumi

Sumber panas bumi berasal dari kegiatan gunung berapi dan intrusi (terobosan) magma. Dapur magma merupakan sumber energi panasbumi. Disamping proses pengangkatan dan perombakan kemudian mengakibatkan jalur-jalur gunung api aktif maupun yang telah padam membentuk pegunungan menjadi daerah penagkap air hujan/air kedalam tanah relatif lebih besar dari daerah sekitarnya.

Susunan batuan jalur gunug api adalah hasil erupsi gunung api dan merupakan perselang-selingan antara batuan piroklastik dan aliran lava yang membentuk susunan batuan tudung kedap air (impermeable) dan batuan porous-permeable. Bagian jalur gunung api dengan sumber panas relatif dangkal, terbentuklah daerah panas bumi yang dicirikan oleh kenampakan air panas, fumarola, dan lain-lain.

Pembentukan sumber panas bumi, dikontrol oleh proses-proses geologi yang telah dan sedang berlangsung sepanjang jalur vulkanisme, terobosan-terobosan magma serta pensesaran-pensesaran.

Di indonesia merupakan daerah vulkanik yang terbentuk pada zaman kwarter/ ± 4 – 5 juta tahun lalu.

Cara terjadinya uap panas bumi dapat dikategorikan seperti berikut :

  1. Sumber panas yang berasal dari pluton granit tidak dapat diperkirakan persis letaknya, tetapi hasil analisa mendapatkan bahwa letaknya tidak terlalu dalam. Juga sumber panas tidak menampakkan gejala-gejala di atas permukaan bumi.
  2. Suhu panas terbentuk batuan magmatik, kemudian keluar menembus permukaan bumi. Batuan magmatik dipermukaan akan membentuk gunung api tidak aktif atau berbentuk suatu gunung api aktif di masa lampau.
  3. Pembentukan uap panas erat hubungannya dengan kegiatan gunung api atau kegunung apian.

6. Sumber energi panas bumi terdiri dari :

  1. Panas bumi sistim uap kering (dry steam)
  2. Panas bumi sistim uap basah (wet steam)
  3. Panas bumi sistim air panas (hot water)
  4. Panas bumi sistim batuan kering panas (hot dry rock)

Energi panas bumi yang dapat dipergunakan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

  1. Mempunyai suhu yang tinggi (minimum 150oC di bawah tanah)
  2. Tekanan uap cukup besar (minimum 3 atm)
  3. Volume uap cukup banyak (10 ton per jam = 1000 KW listrik)
  4. Tidak terlalu dalam (maksimum 3000 m)
  5. Uapnya tidak menyebabkan karat (pH lebih kecil dari 7).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar